Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Terkapar, Saham Sejumlah Bank Jadi Leader

Kompas.com - 17/02/2021, 16:53 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) melemah, Rabu (17/2/2021).

Melansir RTI, IHSG ditutup turun 1,03 persen (64,6 ppoin) di level 6.227,72.

Total transaksi hingga sore ini mencapai Rp 13,1 triliun dengan volume 17,8 miliar. Asing tercatat melakukan jual berih sebesar Rp 103,1 miliar di seluruh pasar.

Baca juga: IHSG Terjun 1,09 Persen pada Sesi I, Ini Saham-saham yang Banyak Dilepas Asing

Top gainer sore ini didominasi oleh saham perbankan buku I atau jenis bank yang punya modal inti atau modal minimal yang paling kecil, atau kurang dari Rp 1 triliun.

Kenaikan saham beberapa bank buku I juga bahkan menyentuh auto reject atas (ARA).

Beberapa bank kecil yang masuk top gainer sore ini antara lain, Bank Artha Graha International (INPC) melesat 35 persen di level Rp 108 per saham, saham Bank MNC International (BABP) juga meroket 34 persen di level Rp 67 per saham dan Bank Bumi Artha juga terbang 24,6 persen di level Rp 1.165 per saham.

Head of Investment dari Reswara Gian Investama Kiswoyo Adi Joe mengatakan sentimen merger bank-bank buku I menjadi penopang kenaikan saham-saham bank kecil tersebut.

“Ini sentimen jangka pendek, karena mau ada merger di antara bank-bank kecil,” kata dia kepada Kompas.com.

Baca juga: IHSG Melaju di Zona Merah Pagi Ini

Selain itu, Net Interest Margin atau NIM perbankan buku I cukup rendah dibandingkan dengan bank buku III dan bank buku IV.

Kiswoyo menjelaskan, NIM yang dimaksud merupakan selsih antara suku bunga deposito tertinggi dengan suku bunga kredit rendah, selisih tersebut merupakan keuntungan bank.

NIM bisa diartikan sebagai rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan manajemen perbankan dalam pengelolaan aktiva produktif sehingga bisa menghasilkan laba bersih.

“Kalau saya nabung dapat bunga 3 persen, kalau utang dapat 7 persen, kan selisihnya 4 persen, itulah kentungan bank. Kita salah satu tertinggi di dunia, di luar negeri dapat 3 persen saja susah, makanya asing pada tertarik ke bank buku I, karena bank buku IV cukup besar, dan susah dibeli, demikian juga buku 3 seperti BRI, BNI, dan Mandiri (BUMN) enggak dijual,” jelas dia.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas juga menyampaikan hal yang sama.

Baca juga: Sesi Penutupan, Rupiah Melemah Tajam dan Balik ke Level Rp 14.020 Per Dollar AS

Menurut dia, isu akuisisi, merger ataupun aksi korporasi ramai berkembang mendorong kenaikan harga saham bank kecil tersebut.

“Sepertinya rumor bank-ank buku I yang akan ganti nama karena ada potensi diakuisisi ataupun masuknya pemodal besar, dimana fenomena ini ikut mempengaruhi bank-bank buku I yang secara valuasi murah juga dimanfaatkan market maker untuk menggerakkan harganya setinggi-tingginya,” kata Sukarno.

Top losers sore ini, antara lain, PT PP Perseo (PTPP) yang urun 6,9 persen di level Rp 320 per saham, kemudian saham Waskita Karya (WSKT) juga melemah 5,6 persen di level Rp 1.515 per saham, dan saham Bank Syariah Indonesia (BRIS) juga turun 5,5 persen di level Rp 2.740 per saham.

Bursa Asia sore ini mayoritas negatif dengan penurunan indeks Nikkei 0,5 persen, dan Strait Times Singapura 0,46 persen. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,1 persen.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com