JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) telah menyiapkan roadmap pengembangan energi baru terbarukan (EBT) guna menghadapi disrupsi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.
Roadmap tersebut terdiri dari pengembangan EBT dalam jangka pendek, menengah, hingga panjang.
VP Downstream Research & Technology Innovation Pertamina Andianto Hidayat mengatakan, nuklir menjadi salah satu opsi EBT yang akan digarap perseroan dalam jangka panjang.
Baca juga: Pengamat: IPO Anak Usaha Pertamina di Bidang Energi Terbarukan Prospektif
Namun, saat ini perusahaan pelat merah itu masih berada dalam tahap penelitian.
Apabila nantinya terealisasi, ia memastikan, Pertamina akan menyediakan sumber energi nuklir yang bersifat ramah lingkungan dan aman operasionalnya.
"Kalau memungkinkan kita juga bisa masuk ke energi nuklir, namun yang ramah lingkugan serta memiliki aspek safety yang tinggi," ujar Andianto dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (17/2/2021).
Kendati demikian, pengembangan energi nuklir tersebut tidak akan dikeluarkan Pertamina, tanpa ada izin dari pemerintah.
Pengembangan energi nuklir dipastikan baru akan dilaksanakan apabila ada kebijakan resmi dari pemerintah.
Baca juga: Ini Proyek Pertamina yang Bikin Warga Desa di Tuban Mendadak Jadi Miliarder
Selain energi nuklir, dalam jangka panjang Pertamina juga akan menggarap EBT bersumber dari laut.
Menurut Andianto, sumber energi itu menjadi sangat potensial, mengingat Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
"Ocean energy ini melimpah di sekitar kita," kata dia.
Sementara itu, dalam waktu dekat, Pertamina masih akan mengembangkan EBT panas bumi.
Sumber energi itu juga telah digarap oleh perusahaan minyak dan gas negara itu sejak tahun 1970-an.
"Kita juga telah aktif terlibat di biofuel, bio hydropower," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.