JAKARTA, KOMPAS.com - Harga mata uang kripto bitcoin terus meroket. Berdasrakan data terakhir yang dilansir dari coindesk Kamis (18/2/2021), harga bitcoin kini di perdagangkan di kisaran 52.493 per dollar AS atau sekitar Rp 734,9 juta (kurs Rp 14.000).
Jumlah tersebut naik 8,12 persen bila dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya.
Dilansir dari CNBC, banyak bank investasi yang mulai tertarik dengan mata uang kripto tersebut. JP Morgan misalnya baru-baru ini mengatakan tengah mengkaji kemungkinan bitcoin menjadi sebuah aset kelas.
Selain itu, Goldman Sachs juga mulai menunjukkan ketertarikannya dengan mata uang kripto.
Baca juga: Paling Baik dibanding Industri Keuangan Lainnya, Realisasi Pinjaman Fintech 2020 Naik 26 Persen
Di sisi lain, Morgan Stanley tengah mempertimbangkan untuk menambahkan bitcoin dalam pilihan aset mereka.
Perusahaan pembayaran seperti Paypal dan Mastercards beberapa waktu terakhir sudah menunjukkan dukungan mereka terhadap mata uang kripto. Sementara pada pekan lalu perusahaan produsen mobil listrik yang didirikan oleh Elon Musk, Tesla, telah berinvestasi sebesar 1,5 miliar dollar AS dengan bitcoin.
Selain itu, Tesla juga tengah berencana untuk menerima mata uang digital tersebut sebagai alat pembayaran untuk produk mereka.
Harga bitcoin yang meroket sebenarnya membuat banyak investor teringat pada fenomena lonjakan harga serupa pada tahun 2017 lalu. Kala itu, harga bitcoin pertama kalinya menembus rekor harga baru, yakni di kisaran 20.000 dollar AS.
Namun, setahun berikutnya, harga mata uang digital tersebut merosot hingga lebih dari 80 persen.
Baru kemudian nilai dari mata uang kripto paling berharga tersebut kembali merangkak naik dan tumbuh lebih dari empat kali lipat di tahun 2020, dan mencapai 70 persen untuk sepanjang tahun ini.
Para pendukung bitcoin mengatakan, peningkatan harga terjadi lantaran permintaan dari investor institusional seperti Tesla, Square, dan MicroStrategy terus meningkat.
Di sisi lain, beberapa pihak khawatir bitcoin akan menjadi bubble atau gelembuh terbesar di pasar keuangan.
Ahli strategi di JP Morgan pun memperingatkan, bila volaitlitas bitcoin tak kunjung mereda, maka reli yang terjadi saat ini mungkin tidak berkelanjutan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.