Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Teten Panggil Shopee Terkait Seller Asal China "Mr Hu" yang Jual Produk Murah

Kompas.com - 18/02/2021, 12:30 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki berencana akan memanggil salah satu pemain e-commerce, Shopee.

Panggilan ini menyusul dengan ramainya tagar #SellerAsingBunuhUMKM yang ramai di Twitter.

Dalam postingan di Twitter tersebut ,disebut-sebut ada salah satu seller yang berasal dari China dengan nama Mr Hu yang menjual berbagai produk kebutuhan rumah tangga dengan harga yang murah.

Baca juga: Shopee Beberkan 3 Barang yang Bakal Laris di E-commerce pada 2021

Hal ini dianggap akan menjatuhkan peluang UMKM untuk kembali bangkit.

"Bahwa fenomena Mr Hu ini diketahui dan untuk mendalami serta klarifikasi, hari ini, Kamis 18 Februari 2021, pukul 13.00 Kemenkop UKM akan mengundang pihak Shopee untuk menjelaskan lebih detai," ujar Teten saat dihubungi Kompas.com, Kamis (18/2/2021).

Teten mengatakan, pemerintah sudah memiliki upaya untuk melindungi KUKM.

Salah satunya dengan menurunkan ambang batas bea masuk barang impor yang tadinya batas harganya 75 dollar AS menjadi 3 dollar AS.

Dengan penurunan ambang batas tersebut, lanjut dia, pemerintah telah menerapkan tarif pajak impor sebesar 17,5 persen yang terdiri atas bea masuk 7,5 persen dan PPN 10 persen dan PPH 0 persen.

Baca juga: Kabar Bakal Diakuisisi Induk Shopee, Ini Jawaban BACA

"Ini sudah ada di PMK Nomor 199/PMK/010/2019," sebutnya.

Selain itu, lanjut Teten, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan memperkuat kualitas produk KUMK lokal dengan berbagai inkubasi, pelatihan dan pendampingan.

Begitupun dengan program Bangga Buatan Indonesia yang menjadi program nasional yang dijalankan setiap bulan oleh setiap kementerian dan dimotori oleh Kemenko Maritim dan Investasi.

Teten menilai, program digitalisasi KUKM ini telah berhasil dengan baik.

Tercatat, jumlah KUMKM yang onboard digital bertambah secara signifikan dari 7 juta menjadi 11,4 juta.

"Ini menjadi strategi untuk bertahan di masa pandemi, tetapi juga mempermudah pasar lokal untuk mendapatkan produk lokal dan secara khusus kami juga sudah berkoordinasi dengan menteri terkait untuk menggenjot ekspor produk UMKM," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com