JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek mencatatkan selama tahun 2020 kejahatan digital seperti modus penipuan dengan memanipulasi psikologis adalah yang paling banyak dikeluhkan oleh para mitra UMKM Gojek maupun mitra driver.
Kejahatan ini pun dilakukan dengan iming-iming demi kelancaran pencairan dana ataupun kelancaran pendaftaran.
Ketua Siberkreasi Yosi Mokalu membeberkan beberapa alasan mengapa pelaku UMKM menjadi pihak yang paling disasar oleh para penipu.
"Pertama, adalah bukan karena UMKM-nya tapi karena kegiatan transaksional yang dilakukan oleh UMKM adalah yang paling disasar oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab," ujarnya dalam jumpa pers virtual Gojek dan Siberkasi, Kamis (18/2/2021).
Baca juga: Waspada, Modus Penipuan Ini Marak Menimpa Mitra Gojek
Menurut dia, kegiatan transaksional yang dilakukan oleh para mitra UMKM sangat berkaitan dengan sumber keuangan. Hal ini lah menurut dia yang menjadi pemicu utamanya.
Lalu, alasan yang kedua adalah karena UMKM memiliki pengalaman atau latar belakang yang berbeda-beda.
Dia mengakui, banyak pelaku UMKM yang pengetahuan digitalnya sangat masih terbatas, tapi mereka harus membuka toko online agar bisa kembali bertahan di tengah pandemi.
Hal ini juga menjadi salah satu risiko yang harus siap dihadapi oleh UMKM.
"Ilmu mereka (pelaku UMKM) tentang platform digital atau dunia online masih sedikit tapi mereka berani buka toko online. Sebenarnya ini memang cara mereka agar tetap bisa tumbuh tapi efeknya apa? Mereka memang rawan risiko mengalami kejahatan digital," kata dia.
Oleh sebab itu, dia bilang, para mitra UMKM sangat membutuhkan bimbingan dari berbagai stakeholder agar bisa meminimalisir terjadinya kejahatan digital.
"Selain itu, tingkat literasi akan platform digital juga harus digenjot bagi UMKM kita," ucap Yosi.
Baca juga: Bitcoin Sudah Setara Harga Rumah, Bappebti Ingatkan Investor Hati-Hati
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.