Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN DIGITAL KOMPASIANA] Memahami Big Data | Nonton Youtube, Baca Komentar | Tips Bikin Caption Instagram

Kompas.com - 18/02/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Dalam ere informasi seperti sekarang ini, penggunaan data punya peranan penting --untuk selanjutnya diolah dan dianalisis.

Kebutuhan akan data, misalnya, dalam keputusan perusahaan mengambil kebijakan kini makin masif digunakan.

Atau, untuk sekala yang lebih dekat, kemampuan membaca data di media sosial juga dibutuhkan guna membesarkan citra secara personal maupun mendapat penghasilan dari apa yang dilakukan di media sosial.

Oleh karena itu, tidak mengerankan bila kini bisnis di dunia digital makin diminati banyak orang. Bahwa ada peluang yang ada, meski masih meninggalkan pekerjaan rumah yang besar: tenaga ahlinya masih sangat langka

Selain konten seputar kebutuhan akan big data, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana yang ada pada sub-kategori "Digital".

1. Memahami Big Data agar Tak Salah Kaprah

Dalam perkembangannya, tulis Kompasianer Trian Ferianto, konsep big data diadopsi oleh perusahaan-perusahaan private dalam rangka mengefisienkan kinerja demi mendulang keuntungan yang lebih besar.

"Data yang sebegitu besarnya ini harus dikumpulkan (collect atau mining), diseleksi, dan didokumentasikan dengan baik agar dapat dilakukan analisis untuk menciptakan suatu hasil (report/insight) yang berguna bagi pengguna," lanjutnya.

Namun, ada yang jadi menarik terkait big data yakni karakteristik big data yang biasanya dikenal "5V": Volume, Veriety, Volocity, Veracity dan Value.

Hasil dari pengolahan big data yang rumit ini, usul Kompasianer Trian Ferianto, kemudian disajikan dalam grafis-grafis yang mudah dikonsumsi oleh orang banyak, bahkan yang awam sekalipun. (Baca selengkapnya)

2. Waspada, Jangan Titip Nomor WhatsApp di Sembarang Grup Medsos!

Kasus peretasan WhatsApp tentu mengkhawatirkan banyak penggunannya.

Pasalnya, bila ada oknum yang bisa masuk mengakses secara leluasa akun kita, hal yang paling ditakutkan yakni disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak baik.

Kejadian tersebut dialami sendiri oleh kerabat dari Kompasianer Tuhombowo Wau ketika temannya tiba-tiba mengirim pesan WhatsApp tidak seperti biasanya.

Setelah dijelaskan, ternyata awalnya menerima SMS resmi dari WhatsApp yang isinya kode konfirmasi. Dan tidak lama, muncul pesan juga dari nomor pengguna WhatsApp berfoto profil pegawai minimarket.

"Pengguna nomor WhatsApp tadi memintanya untuk mengirimkan kode 6 digit, sembari memohon jika kode tersebut adalah angka voucher game yang salah nomor pengiriman," tulisnya.

Kemudian, untuk bisa merunut kejadian tersebut agar tidak terjadi pada orang lain, Kompasianer Tuhombowo Wau membuat pertanyaan yang menarik: dari manakah kira-kira nomor Anda ditemukan? Adakah Anda memberinya secara sembarangan? (Baca selengkapnya)

3. Inilah Mengapa Media Sosial Mengacaukan Kita

Sejak kemunculannya, media sosial telah memberi banyak manfaaat untuk penggunanya. Dari urusan jodoh hingga menjadi tempat mencari mata pencaharian.

Akan tetapi, bukan berarti tidak ada sisi yang lain dari media sosial.

Kompasianer Andi Firmansyah menjelaskan, biasanya seseorang yang terperangkap dalam mimpi, penglihatan, dan harapan, mereka buta dengan efek samping dari semuanya.

Sebagai contoh, Kompasianer Andi Firmansyah memulai dengan media sosial yang memberi kita kemudahan untuk mengakses informasi.

"Media sosial, pada akhirnya, tidak dirancang untuk memberikan informasi yang dibutuhkan orang. Ini memberi orang informasi yang mereka inginkan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Alasan Unik Netizen Nonton Youtube Sambil Baca Komen

Youtube, barangkali, kini jadi media sosial paling populer saat ini. Beragam jenis konten dalam format video bisa didapatkan di sana.

Namun, tahukah kamu, jika ada fenomena unik dari para penonton Youtube ini: alih-alih menikmati konten video, ternyata ada juga mereka melakukannya sambil membaca kolom komentar.

Menonton sembari membaca, bisakah kamu membayangkannya?

Fenomena ini ditangkap oleh Kompasianer Agil S. Habib bahwa ada alasan menarik terkait kebiasaan tersebut, di antaranya mencari momen klimaks dari konten tersebut guna menghemat kuota.

"Dengan mengetahui momen krusial dari komentar yang beredar hal itu akan sangat membantu untuk mereduksi pemakaian kuota tanpa harus menghabiskannya untuk melihat momen "biasa" dari video konten yang diunggah oleh youtuber," tulisnya. (Baca selengkapnya)

5. Tips Menulis Caption Instagram yang Menarik dan Bermakna

Bukan hanya foto maupun video, jika kamu pengguna media sosial Instagram kemampuan membuat caption yang baik dan menarik itu jadi sebuah keahlian tersendiri.

Kompasianer Himam Miladi menilai, agar bisa terjali koneksi antarpengguna pada tiap konten yang dibuat mesti bisa membuat keterangan dari foto dan/atau video.

"Kalau kamu ingin membuat koneksi, menjual produk dan berinteraksi secara emosional dengan pemirsa, fokus pada gambar saja tidak cukup," tulisnya.

Akan tetapi ini bukan agar postinganmu viral, tegas Kompasianer Himam Miladi, tetapi bisa menjalin koneksi dengan yang lainnya.

"Percuma postingan kita viral, tapi keterlibatan pemirsa sangat sedikit," lanjut Kompasianer Himam Miladi.

Nah, lantas bagaimana cara-cara yang bisa ditempuh guna membuat caption instagram seperti yang dimaksud? (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com