Di sisi lain, pada awal tahun 2021, nilai tukar Rupiah terus menunjukkan tren positif disebabkan oleh aliran masuk investasi asing langsung (foreign direct investment /FDI). Bank Indonesia (BI) akan terus melanjutkan kebijakan yang extra ordinary agar menjaga volatilitas nilai tukar Rupiah di level aman.
Pemulihan ekonomi juga tercermin dari potensi kenaikan investasi pada tahun 2021 yang diperkirakan meningkat karena adanya Undang-Undang Cipta Kerja dan berlanjutnya Program Strategis Nasional (PSN) termasuk proyek infrastruktur.
Adapun anggaran infrastruktur pada APBN 2021 sebesar Rp 417,8 triliun atau meningkat 48,6 pesen dibandingkan anggaran infrastruktur 2020. Selain infrastruktur, prioritas pembangunan nasional di 2021 juga akan difokuskan pada bidang kesehatan, pendidikan, teknologi informasi dan komunikasi, ketahanan pangan, perlindungan sosial, dan ariwisata.
Pekembangan sektor digital juga menopang pemulihan ekonomi dengan akselerasi digitalisasi di sektor jasa keuangan seiring dengan bergesernya gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang semakin erat dengan penggunaan teknologi termasuk ekspektasi terhadap produk dan jasa keuangan.
“Dengan terus meningkatnya penetrasi internet dan digitalisasi di Indonesia, diperkirakan pada 2021 ini akan terus mendorong industri jasa keuangan untuk melakukan transformasi digital baik dari proses bisnis, distribution channel, maupun sampai dengan struktur kelembagaannya,” kata Rachel.
Baca juga: Waspada, Modus Penipuan Ini Marak Menimpa Mitra Gojek
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.