Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Esemka ke Tesla, Bagaimana Kelanjutan Proyek Pabrik Mobil Listrik RI?

Kompas.com - 19/02/2021, 09:32 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Harga tinggi tidak efektif, secara bisnis bagi Esemka yah yang low cost EV dengan kisaran yang lebih kompetitif. Tapi balik lagi, apakah Esemka akan masuk ke sana atau tidak, bisa iya bisa tidak, dengan Pindad juga demikian," kata Sabar.

Sebelumnya, ketika Kompas.com berbincang dengan Presiden Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi Eddy Wirajaya, sempat menyampaikan bahwa pengembangan elektrifikasi Esemka Digdaya bersama Pindad tak lain merupakan proyek kerja sama yang saat ini tak lagi diteruskan.

"Kita bereksperimen soal kendaraan listrik, waktu itu dengan Pindad kita coba kembangkan double cabin konvensional dijadikan tenaga listrik. Itu kita lakukan sudah lama, sebelum ramai-ramai kendaraan listrik saat ini," ujar Edyy kepada Kompas.com saat peresmian pabrik di Boyolali.

Baca juga: Siapa Bilang Penjualan Mobil Listrik Jadi Satu-satunya Sumber Pendapatan Tesla?

Eddy menjelaskan, proyek pengembangan bersama Pindad saat itu mengkonversi mesin diesel Esemka Digdaya menjadi tenaga listrik.

Unit yang digunakan merupakan prototipe yang diproduksi sendiri oleh Esemka, bukan didatangkan dari luar negeri.

Menariknya lagi, Eddy memaparkan Digdaya EV hasil kolaborasi dengan Pindad dikembangkan tidak menggunakan baterai lithium sebagai sebagai penyimpanan daya, melainkan baterai biasa.

"Yang bisa diinfokan dari eksperimen waktu itu kita kembangan tidak gunakan baterai lithium, tapi baterai biasa yang ada di pasaran. Jadi memang benar kita pernah kembangkan, bahkan Pindad juga sudah memberikan pernyataan waktu itu," kata Eddy.

Berlabuhnya Tesla ke India dan negosiasi dengan Indonesia

Sementara itu, keputusan Tesla memilih bangun pabrik di India memunculkan tanya bagaimana nasib negosiasi Tesla dengan pemerintah Indonesia.

Sebab, sebelumnya, Tesla sudah mengirim proposal ketertarikan investasi ke pemerintah.

Dikutip dari Bloomberg, CEO SpaceX dan Tesla Inc, Elon Musk justru lebih tertarik membangun pabrik kendaraan listrik di India, untuk pertama kalinya.

Baca juga: PLN: Sekarang Harga Mobil Listrik Masih Mahal

Hal ini ditandai dengan penandatanganan kesepakatan.

Pabrik kendaraan listrik di India tersebut, nantinya akan berdiri di Karnataka, negara bagian barat daya India yang ibu kotanya adalah Bangalur.

Sebelum adanya kesepakatan, Tim Tesla dan Pemerintah India bernegosiasi terkait rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik selama enam bulan.

Rencananya, Tesla akan mendirikan fasilitas riset dan pengembangan di Bangalur, India.

Perizinan pembangunan pabrik dan R&D juga telah diurus.

Baca juga: Konsumsi Menurun, Pemerintah Genjot Penggunaan Mobil Listrik Hingga Ekspor Listrik

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com