Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aset Negara Tembus Rp 10.000 Triliun, Sri Mulyani Sebut Dirjen Kekayaan Negara Orang Terkaya di RI

Kompas.com - 19/02/2021, 11:31 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata sebagai orang terkaya di Indonesia.

Hal itu ia katakan ketika memberi arahan kepada 1.521 CPNS baru di lingkungan Kemenkeu.

Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan, kekayaan yang dimiliki oleh Isa bukanlah uang yang ia miliki sendiri, tetapi berasal dari kekayaan negara yang ia kelola.

Baca juga: Sri Mulyani: Ada LPI, Pembangunan Infrastruktur Tak Hanya Andalkan Utang

Sebab, saat ini, Isa mengelola aset negara yang nilainya lebih dari Rp 10.000 triliun.

"Nah Pak Isa, Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) ini orang paling kaya di seluruh Indonesia," ujar Sri Mulyani, Rabu (17/2/2021).

Berdasarkan data terakhir dari DJKN, aset negara saat ini tercatat mencapai Rp 10.467,5 triliun.

Jumlah aset negara tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai kekayaan dari orang terkaya di Indonesia, yakni Hartono bersaudara.

Berdasarkan data orang terkaya Indonesia versi Forbes, total kekayaan Hartono Bersaudara saat ini mencapai 49,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 517,2 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Beri Wejangan ke 1.521 CPNS Baru di Kemenkeu, Apa Isinya?

Kekayaan yang dikelola oleh Isa merupakan aset negara baik berupa barang milik negara maupun kekayaan negara yang dipisahkan.

Sri Mulyani menjelaskan, kekayaan yang dikelola bersumber dari uang yang didapatkan dari pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta utang yang dipakai untuk membangun beragam bentuk aset negara.

Sebelumnya, Direktur Barang Milik Negara (BMN) DJKN Encep Sudarwan sempat mengatakan, nilai dari aset negara tersebut terdiri atas aset lancar yang sebesar Rp 491,86 triliun dari yang sebelumnya Rp 437,87 triliun, investasi jangka panjang sebesar Rp 3.001,2 triliun dari yang sebelumnya Rp 2.877,28 triliun, serta aset tetap sebesar Rp 5.949,59 triliun dari sebelumnya Rp 1.931,05 triliun.

Selain itu untuk aset lain yang dimiliki pemerintah saat ini tercatat sebesar Rp 967,98 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen di 2021

Sri Mulyani pun mengatakan kepada para pegawai DJKN untuk tidak berbangga dengan total nilai aset negara yang fantastis tersebut. Pasalnya, sebagian aset negara yang menghasilkan uang tersebut dibangun dari utang.

Terakhir, posisi utang pemerintah per Desember 2020 adalah sebesar Rp 6.074,56 triliun.

"Jadi yang 512 orang (CPNS DJKN) bagian bayar-bayar jangan merasa senang, kalau pas bagian Kemenkeu disindir-sindir, kita kenapa utang? Yang kalian bayar itu barangkali berasal dari utang, dan sebagian jadi kekayaan negara," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com