JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkifli Zaini menyampaikan sejumlah kiat berbisnis agar tetap bertahan dan tak ditinggalkan pelanggan.
Dia menggarisbawahi pentingnya transformasi dalam sebuah perusahaan, termasuk PLN yang kini tengah dipimpinnya.
Kekhawatiran ditinggal pelanggan ini mungkin tak terlalu menghantui PLN mengingat monopoli bisnis listrik di Indonesia.
Baca juga: Dirut PLN: Kalau Tidak Berubah, Kita Akan Ditinggalkan Pelanggan
Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia pasti tergantung ke PLN untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Meski begitu, bagi Zulkifli, transformasi perusahaan tetaplah harus diperhatikan.
Baginya, perusahaan yang hebat bukan lah perusahaan yang besar, melainkan perusahaan yang mampu beradaptasi dengan lingkungan dan bisnis model yang baru.
“Kita harus melakukan transformasi, perubahan. Di situlah titik yang menguji kita, apakah kita bisa menjadi pemimpin yang baik atau kita gagal, karena akhirnya kemampuan kita diuji pada saat kita akan melakukan transformasi di perusahaan,” ujar Zulkifli dalam sebuah webinar, Kamis (18/2/2021).
Zulkifli menambahkan, bila tak melakukan transformasi atau perubahan, maka perusahaan tersebut akan kehilangan pasarnya.
Baca juga: PLN Pasok Listrik 44.320 kVa untuk Operasional KRL Jogja-Solo
Sebab, dengan seiringnya waktu bisnis model terus berubah.
“Kalau kita tidak berubah, maka kita akan ditinggalkan oleh pelanggan. Itulah sebab pertama mengapa kita harus melakukan transformasi,” kata dia.
Zulkifli mengakui melakukan transformasi di sebuah perusahaan tak segampang membalikan telapak tangan.
Ia mengatakan, lebih dari 60 persen transformasi tidak mencapai hasilnya dan gagal.
Oleh karena itu, kata dia, seorang pemimpin harus memiliki kemampuan melakukan transformasi agar membawa perusahaan menjadi lebih baik.
Baca juga: PLN Beri Diskon 30 Persen untuk Pengisian Daya Kendaraan Listrik di Rumah
Menurut dia, kunci sukses dalam melakukan transformasi adalah merubah budaya yang selama ini ada di perusahaan.
“Faktor yang menyebabkan perusahaan berhasil melakukan transformasi, saya ingin menyampaikan hal yang simple, bahwa perusahaan yang berhasil dalam melakukan transformasi harus pada awalnya, pada dasarnya melakukan pendefinisian ulang dari budaya perusahaan,” ungkap Zulkifli.
Sejalan dengan itu, dia juga menekankan pentingnya menjaga etos kerja pada tiap individu di perusahaan, yang pada gilirannya akan membuahkan hasil bagi meningkatnya jenjang karier pribadi.
Dia pun membagikan beberapa tips yang dia lakukan saat meniti karirnya.
“Pegangan saya adalah saya selalu bekerja melebihi harapan pemberi tugas. Itu lah pegangan saya,” ujar Zulkifli.
Pria yang memperoleh gelar MBA dari Washington University USA pada 1994 itu mencontohkan, misalnya ketika dirinya diberi suatu tugas dan harus diselesaikan dalam kurun waktu dua minggu.
Baca juga: Berawal dari Profesi Account Officer Bank, Bos PLN Bagikan Tips Karier Moncer
“Insya Allah saya tidak kerjakan itu dalam dua minggu, apalagi tiga minggu, saya akan bekerja, berusaha maksimal untuk lebih cepat dari dua minggu, kalau bisa 10 hari, kalau bisa satu minggu. Bekerja lebih baik dari harapan pemberi tugas,” kata dia.
Prinsip tersebut lah yang selalu dia pegang dalam menjalankan tugas dari atasannya.
Mengenai penilaian atasan tentang kinerjanya, Zulkifli pun mengaku tak mau mengambil pusing.
Bagi dia, berusaha bekerja melebihi harapan dari pemberi tugas memiliki kepuasan tersendiri.
“Saya kerjakan apa yang ada di depan saya dengan sebaik-baiknya. Lebih baik dari harapan pemberi tugas. Mungkin karena itu, dari seorang anggota tim bisa menjadi kepala tim, menjadi kepala bagian, kepala divisi, direktur. Pegangan saya selalu bekerja melebihi harapan dari pemberi tugas,” ungkapnya.
Baca juga: Simak, Ini Tipe Rumah yang Dapat DP 0 Persen Mulai Maret
Dia juga mengaku tak pernah memikirkan mengenai karirnya.
Zulkifli hanya memikirkan bagaimana menyelsaikan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
“Saya selalu serahkan itu kepada atasan saya, silahkan bapak ibu pikirkan karir saya ke depan seperti apa. Yang saya lakukan, saya selesaikan semua tugas yang ada di meja saya dengan sebaik-baiknya melebihi harapan pemberi tugas,” ucap dia.
Terakhir, Zulkifli pun berpesan mengenai pentingnya menjaga amanah yang dipercayakan oleh seseorang.
Baca juga: Aset Negara Tembus Rp 10.000 Triliun, Sri Mulyani Sebut Dirjen Kekayaan Negara Orang Terkaya di RI
Menurutnya, jika amanah yang diberikan tak dijaga dengan sebaik-baiknya, maka akan berdampak buruk bagi diri kita sendiri.
“Jangan khianati amanah, laksanakan tugas Anda, jaga kepercayaan yang diberikan perusahaan kepada Anda, karena itu nilai utama dari setiap diri kita, nilai kita yang paling utama adalah jaga amanah dari pemberi tugas. Sekali Anda tidak melakukan itu tidak dengan baik, maka dia akan retak dan tidak akan pernah kembali seperti semula,” ujarnya.
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor Yoga Sukmana/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.