Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal DP 0 Persen KPR Mulai Maret, Ini Respons BTN

Kompas.com - 19/02/2021, 12:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) membuat keputusan besar dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 17-18 Februari 2021.

Bank sentral melonggarkan melonggarkan rasio loan to value/finace to value (LTV/FTV) kredit properti paling tinggi 100 persen alias DP 0 persen untuk KPR.

Kebijakan ini berlaku mulai bulan depan hingga 31 Desember 2021, menyempurnakan relaksasi PPnBM yang digulirkan Kementerian Keuangan pada saat yang sama.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk yang merupakan bank spesialis perumahan menanggapi kebijakan baru ini. Corporate Secretary BTN Ari Kurniawan mengatakan, pihaknya akan lebih dulu mengkaji banyak hal sebelum aturan diberlakukan.

Kajian meliputi aturan atau standar operasional prosedur (SOP) perusahaan, efektifitas, dampak terhadap risiko kredit, serta infrastrukturnya.

"Pastinya Kita harus mempersiapkan dulu infrastruktur, kebijakan, dan SOP-nya. Pasti akan ada ketentuan dan syarat untuk memitigasi risiko-risikonya," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/2/2021).

Ari menuturkan, perseroan juga bakal menyesuaikan kesepakatan dengan Indonesia Mortgaged Banking Asociated (IMBA). Namun dia yakin, relaksasi ini bakal mendorong kredit bank lebih moncer lagi pada tahun ini.

Ditambah dengan asumsi-asumsi positif lainnya, seperti perbaikan ekonomi nasional, potensi di sektor properti, pemberian vaksin Covid-19, dan lain-lain," ucapnya.

Asal tahu saja, bank bersandi saham BBTN ini menargetkan kredit tumbuh sebesar 7-9 persen. Perseroan bakal fokus menggenjot pertumbuhan kredit dari KPR bersubsidi dan non subsidi dengan macam-macam skema yang tersedia.

Untuk KPR berskema BP2BT misalnya, BTN bakal menyalurkan sekitar 30.000 - 40.000 unit.

Sementara untuk KPR non-subsidi, pihaknya bakal agresif memasarkan ke kawasan industri, instansi, dan perusahaan. Perseroan bekerjasama dengan beberapa pengembang nasional, seperti Lippo dan Agung Podomoro.

"Bank BTN akan mencapai target penyaluran KPR, sejalan dengan proyeksi positif pada sektor properti. Kami optimis BTN akan dapat memainkan perannya dengan baik sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional," pungkas Ari.

Sebagai informasi, outstanding kredit BTN mencapai Rp 260,11 triliun atau naik 1,68 persen di kuartal IV 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 255,82 triliun.

Tercatat, kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi dengan pertumbuhan sebesar 8,63 persen yoy menjadi Rp 120,72 triliun per kuartal IV 2020. Hal ini membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29 persen (yoy) menjadi Rp 234,78 triliun per kuartal IV/2020.

Per 31 Desember 2020, Non Performing Loan (NPL) net Bank BTN tercatat sebesar 2,06 persen atau turun 90 bps dari 2,96 persen di periode yang sama tahun sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com