Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahalnya Suku Bunga Kredit Bank Bikin Ragu Ajukan Cicilan, DP 0 Persen Percuma?

Kompas.com - 19/02/2021, 15:37 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Mulai Maret 2021, kredit motor, mobil, dan rumah bisa diajukan tanpa uang muka (DP) atau DP 0 persen.

Sayangnya, saat ini hingga beberapa bulan ke depan orang masih terkesan malas mengajukan pembiayaan atau kredit. Hal ini tercermin dari Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Januari 2021, yang baru saja dirilis Bank Indonesia.

Dari survei itu terungkap bahwa penambahan pembiayaan rumah tangga pada 3 dan 6 bulan ke depan diproyeksi masih terbatas. Persentase responden rumah tangga yang menyatakan melakukan penambahan utang pada Januari 2021 tercatat sebanyak 13,4 persen dari total responden, naik sedikit dari 10,3 persen pada bulan sebelumnya.

“Sementara itu, responden rumah tangga yang menyatakan tidak melakukan penambahan pembiayaan tercatat sebesar 86,6 persen dari total responden,” bunyi hasil survei itu, dikutip pada Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Simak, Ini Tipe Rumah yang Dapat DP 0 Persen Mulai Maret

Dari terbatasnya porsi permintaan pembiayaan itu, jenis Kredit Multi Guna (KMG) paling banyak diajukan, dengan pangsa sebesar 35,8 persen dari total pengajuan pembiayaan.

Selanjutnya pengajuan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) masing-masing sebesar 23,8 persen dan 11,5 persen dari total pengajuan kredit pada Januari 2021.

Ditinjau menurut tingkat pengeluaran responden, pengajuan pembiayaan pada Januari 2021 paling banyak diajukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp 1-3 juta per bulan (49,9 persen), diikuti oleh rumah tangga dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan.

Pengajuan dari kedua kelompok tingkat pengeluaran tersebut meningkat dibandingkan pengajuan pada Desember. Di sisi lain, pangsa pengajuan pembiayaan pada rumah tangga dengan pengeluaran Rp 3-5 juta per bulan menurun dari 41,1 persen menjadi 35,5 persen.

“Menurut responden rumah tangga, tingkat suku bunga masih menjadi aspek pertimbangan utama dalam pengajuan pembiayaan pada Januari 2021 (pangsa 48 persen). Faktor lainnya yang berpengaruh antara lain faktor persetujuan dari lembaga peminjam (pangsa 13,8 persen) serta administrasi (pangsa 13,0 persen),” tulis hasil survei itu.

Benar saja, jika mengacu pada data BI, penurunan suku bunga kredit cenderung terbatas, hanya sebesar 83 bps ke level 9,70 persen, meski bank sentral sudah menaruh suku bunga acuan ke titik terendah.

Penurunan jauh berbeda dengan suku bunga PUAB dan suku bunga deposito yang sedikit banyak sudah mengikuti penurunan suku bunga acuan BI-7DRRR. Rata-rata suku bunga PUAB overnight saat ini sekitar 3,04 persen dan suku bunga deposito 1 bulan turun sebesar 181 bps ke level 4,27 persen pada Desember 2020.

Baca juga: BI Proyeksi Pembiayaan Korporasi Meningkat dalam 3 Bulan ke Depan

Dari semua jenis kredit, suku bunga dasar kredit (SBDK) di kredit mikro menjadi yang tertinggi sebesar 13,75 persen. Suku bunga dasar yang lebih tinggi selain kredit mikro adalah kredit konsumsi non-KPR sebesar 10,85 persen, kredit konsumsi KPR 9,70 persen, kredit ritel 9,68 persen, dan kredit korporasi tercatat 9,18 persen.

Bagaimana permintaan pembiayaan ke depan?

Sebanyak 9,14 persen dari responden yang tidak melakukan penambahan pembiayaan di bulan Januari 2021 memiliki rencana untuk melakukan penambahan pembiayaan pada waktu mendatang. Pangsa responden yang memiliki rencana pembiayaan ke depan tersebut relatif tetap dibandingkan 9,8 persen pada Desember 2020.

“Pada Januari 2021, 2,4 persen responden berencana menambah pembiayaan pada 3 bulan mendatang, sementara 2,8 persen lainnya merencanakan mengajukan pembiayaan pada 6 bulan mendatang,” sambung hasil survei tersebut.

Adapun 90 persen responen masih memilih tidak mengajukan pembiayaan atau kredit hingga 12 bulan ke depan.

Baca juga: Tak Semua Kendaraan Dapat DP 0 Persen, Simak Ketentuannya

Sementara ditinjau dari jenis pembiayaan yang diminati, KMG masih menjadi pilihan utama rumah tangga yarg berencana melakukan pengajuan pembiayaan ke depan (pangsa 48,5 persen). Selanjutnya KKB dan KPR dengan pargsa masing-masing 18,8 persen dan 17,3 persen dari rencana pengajuan oleh rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com