Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih CIMB Niaga Sepanjang 2020 Turun Jadi Rp 2 Triliun

Kompas.com - 19/02/2021, 19:36 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank CIMB Niaga Tbk membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 2 triliun pada 2020, atau setara Rp 80,72 per lembar saham.

Realisasi laba bersih itu turun 48,4 persen dibanding tahun 2019, yang mencapai Rp 3,5 triliun.

“Tahun 2020 merupakan tahun yang menentukan dalam sejarah CIMB Niaga di tengah tantangan yang dihadapi industri perbankan sebagai dampak dari Covid-19,” ujar Presiden Direktur CIMB Niaga, Tigor Siahaan, dalam keterangan tertulis, Jumat (19/2/2021).

Sementara itu, total aset bank dengan kode emiten BNGA itu masih tumbuh di tengah pandemi menjadi Rp 280,9 triliun.

Baca juga: CN-235 Buatan PTDI Mau Dikirim ke Senegal, Menhub: Saya Harus Beli Satu

Adapun jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp 174,8 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis Consumer Banking yang tumbuh 1,7 persen secara year on year (yoy).

Pertumbuhan juga dialami segmen kredit pemilikan rumah (KPR), yakni sebesar 5,9 persen yoy.

“Sementara kredit pemilikan mpbil (KPM) meningkat sebesar 4,5 persen yoy,” ujar Tigor.

Lebih lanjut Tigor menjabarkan, total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp 207,5 triliun dengan rasio Current Account Saving Account (CASA) sebesar 59,62 persen.

Baca juga: Imbangi DP 0 Persen, REI Minta Bank Turunkan Suku Bunga KPR

Adapun Giro dan Tabungan mengalami pertumbuhan masing-masing sebesar 14,1 persen you dan 14,4 persen yoy.

“Sejalan dengan komitmen Bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience,” ucap Tigor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com