Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Alasan Tesla Bangun Pabrik di India | Fenomena Mr Hu yang Jual Produk Murah di Shopee

Kompas.com - 20/02/2021, 07:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapakah orang terkaya di Indonesia? Hartono bersaudara?

Bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, orang terkaya di dunia adalah Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata.

Tentu, hal tersebut guyon semata. Sebab, kekayaan tersebut merupakan aset negara yang hanya Isa kelola.

Baca juga: Ini Alasan Kripto Semakin Diminati Jadi Instrumen Investasi

Saat ini, Isa mengelola aset negara yang nilainya lebih dari Rp 10.000 triliun.

Pernyataan Sri Mulyani tersebut memuncaki deretan berita populer Money hari ini, Sabtu (20/2/2021).

Selain itu, ada beberapa berita populer lainnya yang sayang Anda lewatkan.

1. Aset Negara Tembus Rp 10.000 Triliun, Sri Mulyani Sebut Dirjen Kekayaan Negara Orang Terkaya di RI

Berdasarkan data terakhir dari DJKN, aset negara saat ini tercatat mencapai Rp 10.467,5 triliun.

Jumlah aset negara tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai kekayaan dari orang terkaya di Indonesia, yakni Hartono bersaudara.

Berdasarkan data orang terkaya Indonesia versi Forbes, total kekayaan Hartono Bersaudara saat ini mencapai 49,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 517,2 triliun.

Kekayaan yang dikelola oleh Isa bersumber dari uang yang didapatkan dari pajak, bea cukai, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta utang yang dipakai untuk membangun beragam bentuk aset negara.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

2. Tesla Pilih Bangun Pabrik di India ketimbang Indonesia, Apa Alasannya?

Produsen mobil listrik raksasa, Tesla, memutuskan untuk membangun pabrik mobil listrik atau electric vehicle (EV) di India.

Kabar ini pun membuat orang bertanya-tanya terkait keberlanjutan negosiasi Pemerintah Indonesia dengan produsen mobil listrik yang dipimpin Elon Musk itu. B

Rencana ini ternyata merupakan hasil negosiasi panjang antara Tesla dan India.

Dilansir dari OilPrice, Jumat (19/2/2021), ketertarikan Elon Musk untuk mengembangkan industri EV di India ternyata telah muncul sejak beberapa tahun lalu.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

3. Dari Esemka ke Tesla, Bagaimana Kelanjutan Proyek Pabrik Mobil Listrik RI?

Kabar masuknya perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla, ke Indonesia untuk membangun pabrik mobil listrik sempat jadi angin segar bagi masa depan industri kendaraan listrik di Tanah Air.

Kini, kelanjutan rencana tersebut menuai pertanyaan seiring ketertarikan Tesla memindahkan pabriknya ke India.

Perkara industri kendaraan listrik, Pemerintah Indonesia sebenarnya sudah melakukan sejumlah persiapan.

Berawal dari ditekennya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepataan Program Kendaraan Bermotor Lisrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Baca juga: Tesla Pilih Bangun Pabrik Mobil Listrik di India, Pemerintah Diminta Lakukan ini

Produsen otomotif lokal, salah satunya PT Solo Manufaktur Kreasi selaku pemegang merek Esemka sempat terseret gegap gempita rencana besar elektrifikasi ini.

Namun, kabar tersebut sampai saat ini juga seolah menguap begitu saja.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

4. Dipanggil Menkop Teten soal Mr Hu, Ini Penjelasan Shopee

Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki telah memanggil Shopee terkait fenomena Mr Hu yang sempat ramai di masyarakat.

Mr Hu adalah sosok yang diduga menjadi seller Shopee yang menjual produk-produk dari China dengan harga yang murah.

Hal ini pun dianggap bisa menjatuhkan peluang UMKM untuk bisa kembali bangkit.

Menanggapi hal itu, Head of Public Policy and Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo mengatakan, ada sebanyak 98,1 persen dari 4 juta penjual aktif di Shopee adalah UMKM.

Sisanya, hanya 0,1 persen yang merupakan penjual crossborder.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

5. Simak, Ini Tipe Rumah yang Dapat DP 0 Persen Mulai Maret

Bank Indonesia (BI) sudah memutuskan untuk melonggarkan rasio loan to value/financing to value (LTV/FTV) kredit/pembiayaan properti menjadi paling tinggi 100 persen.

Dengan kata lain, konsumen bisa mendapat kredit pemilikan rumah (KPR) dengan down payment (DP) 0 persen.

Aturan ini berlaku mulai Maret hingga 31 Desember 2021, bersamaan dengan aturan DP 0 persen bagi pembelian motor dan mobil baru.

Seiring dengan lahirnya bauran kebijakan makroprudensial ini, bank sentral menentukan beberapa persyaratan.

Baca juga: Tak Semua Kendaraan Dapat DP 0 Persen, Simak Ketentuannya

Dikutip pada Jumat (19/2/2021), pelonggaran DP 0 persen rumah hanya bisa diberikan oleh bank dengan rasio kredit macet (NPL/NPF) di bawah 5 persen.

Pelonggaran LTV/FTV paling tinggi 100 persen ini berlaku untuk rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan, baik berdasarkan akad murabahah, akad istishna, akad MMQ, maupun akad IMBT.

Klik di sini untuk baca selengkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com