Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Ungkap Rencana Bangun 1.301 Pelabuhan

Kompas.com - 20/02/2021, 15:48 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkap ada rencana membangun 1.301 pelabuhan.

Hal ini disampaikan di sela menjelaskan kondisi pelabuhan saat ini.

“Berdasarkan Rencana Induk Pelabuhan Nasional, saat ini terdapat 636 pelabuhan yang digunakan untuk melayani angkutan laut, ada 57 terminal yang merupakan bagian dari pelabuhan, dan 1.301 rencana lokasi pelabuhan,” ujar Budi dalam webinar nasional dalam rangka HUT ke-6 Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan Indonesia (ABUPI), Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Budi Karya dan Eselon I Kemenhub Mulai Gunakan Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas

Sayangnya, ia tak menjelaskan lebih lanjut mengenai detail rencana tersebut.

Yang jelas, ia menekankan pentingnya peran pelabuhan sebagai pintu gerbang di negara kepulauan.

Ia pun berharap para pelaku di bidang kepelabuhanan diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional.

"Pelabuhan menjadi pengerak perekonomian nasional, karena sebagai titik simpul jaringan tranportasi laut dan sebagai pintu gerbang perdagangan. Kami berharap agar ABUPI membantu pemerintah di sektor maritim dengan meningkatkan fasilitas dan pelayanannya sehingga tercipta layanan yang berdaya saing tinggi dan pada akhirnya dapat meningkatan perekonomian nasional," kata Budi Karya.

Baca juga: Menhub Targetkan 44 Kota Dilengkapi Layanan GeNose dalam Satu Bulan

Ia mengakui, sepanjang 2020 di tengah kondisi pandemi Covid-19, kinerja pelabuhan terkena dampak yang cukup tajam.

Namun demikian, ia menegaskan, pemerintah terus berupaya memastikan kegiatan pelabuhan tidak terganggu untuk mendukung pergerakan perekonomian.

Oleh karena itu, Budi Karya mengajak semua stakeholder terkait di sektor maritim untuk tetap optimis dengan melakukan kolaborasi guna mempercepat pemulihan perekonomian nasional.

Ia juga mengajak pihak terkait dan stakeholder pelabuhan untuk bangkit. Sejalan dengan itu, ia menegaskan semua pihak harus menjamin pelabuhan yang aman dan efisien.

“Meski sekarang ini kita masih menghadapi pandemi Covid-19, namun kita harus tetap optimistis dan mesti ada kolaborasi berbagai kepentingan untuk mewujudkan layanan pelabuhan yang efektif dan transparan guna percepatan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, kehadiran asosiasi seperti ABUPI cukup penting untuk memberikan pandangan dan masukan ke pemerintah,” kata Budi Karya.

Baca juga: Selama 2020, Arus Peti Kemas di Pelabuhan Kelolaan Pelindo III Capai 5,08 Juta TEUs

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum ABUPI, Aulia Febrial Fatwa menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak serius terhadap kinerja pelabuhan di Indonesia.

Ia mengaku, memasuki masa pemulihan ekonomi di tahun 2021 ini kondisinya sangat tidak mudah dan sangat berat. Karena itu, diperlukan upaya lebih keras.

"Upaya pemulihan perekonomian akan melalui proses yang panjang dalam pemulihan kehidupan masyarakat, peran pelabuhan menjadi sangat penting dan diperlukan adanya sinergitas antara pemangku kepentingan, kepelabuhanan, pelayaran, logistik, dan pemerintah untuk memastikan operasional pelabuhan tidak terganggu, agar alur perdagangan berjalan lancar tetap dapat melayani di masa pandemi Covid 19 mengingat sebagian besar barang diangkut melalui jalur laut," kata Aulia.

Baca juga: LPI Diarahkan untuk Berinvestasi di Infrastruktur Bandara dan Pelabuhan

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina ABUPI, Carmelita Hartoto, menyambut baik keberadaan Pelabuhan Patimban yang baru saja beroperasi. Untuk ini pihaknya menaruh banyak harapan di sana.

"Semoga Patimban bisa dioperasikan dengan cara lebih modern dan efisien dengan berproduktivitas tinggi. Sehingga, nantinya patimban bisa menjadi barometer bagi pelabuhan lain untuk membangun daya saing,” kata Carmelita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com