Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Investasi Surat Berharga agar Masa Depan Berjaya

Kompas.com - 21/02/2021, 08:47 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harta kekayaan tidak melulu bicara uang dalam bentuk fisik, emas batangan sampai berkilo-kilogram. Namun juga termasuk surat berharga.

Dengan mendekap surat berharga, berarti Anda memiliki aset aktif yang dapat menghasilkan pundi-pundi uang dari kupon atau bunga. Imbal hasil ini biasanya dibayarkan secara periodik.

Apa Itu Surat Berharga?

Mengutip laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), surat berharga adalah sebuah dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum. Tujuannya untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan, atau sejenis lainnya.

Selain digunakan sebagai alat pembayaran, fungsi utama surat berharga adalah sebagai surat legitimasi. Sebab surat berharga tersebut adalah panduan bagi pemegang surat yang dianggap sebagai pihak yang dapat melakukan atau memilki hak tertentu.

Baca juga: Berminat Investasi di Bitcoin dkk? Simak Caranya

Jenis-jenis Surat Berharga

Jika menilik Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), jenis-jenis surat berharga antara lain wesel, surat sanggup, cek, kwitansi, saham, konosemen, delivery order (DO).
Sementara di luar KUHD, surat berharga meliputi, bilyet giro, travel cheque, kartu kredit, letter of credit, sertifikat deposito, dan sertifikat reksadana.

Nah, dewasa ini banyak orang menggenggam surat berharga dalam bentuk saham maupun Surat Berharga Negara (SBN), seperti Surat Utang Negara (SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Mereka investasi atau menanamkan modal pada surat berharga tersebut.

Sebetulnya surat berharga apapun yang Anda pegang, itu bernilai. Masuk sebagai harta kekayaan ataupun aset aktif yang diperhitungkan.

Jadi, kalau ingin investasi pada surat berharga, seperti saham, SBN, obligasi, reksadana, ketahui tips berikut ini, seperti dikutip dari Cermati.com.

Baca juga: Biar Tidak Jadi Korban Penipuan, Begini Cara Memulai Investasi

Tips Memulai Investasi Surat Berharga

1. Tetapkan tujuan investasi

Mau investasi, harus tahu dulu apa tujuannya. Jadi gak asal investasi, taruh duit, selesai. Apalagi ikut-ikutan akibat pompom dari orang lain.

Tetapkan tujuan investasi. Misalnya ingin investasi surat berharga untuk dana pensiun, biaya pendidikan anak, DP rumah, biaya menikah, atau lainnya.

Dengan begitu, Anda akan serius menjalaninya sehingga dapat mencapai tujuan investasi tersebut. Selanjutnya tetapkan jangka waktunya.

Investasi pada surat berharga biasanya jangka menengah dan panjang agar hasilnya maksimal. Tetapi ada juga yang jangka pendek, 2 tahun misalnya Saving Bond Ritel (SBR) yang dijual pemerintah.

Baca Juga: Cara Melihat Saham Mahal atau Murah, Cukup dengan Satu Cara Mudah Ini

2. Kenali profil risiko Anda

Jika Anda termasuk orang yang berani mengambil risiko, senang dengan tantangan, bisa memilih saham sebagai instrumen investasi. Tetapi, sebaliknya.

Bila Anda merupakan tipikal orang yang cari aman, maunya untung, tidak mau rugi besar, dapat membeli SBN, seperti SBR, ORI, sukuk negara. Sebab investasi pada instrumen tersebut, dijamin bunga dan pokoknya oleh negara. Jadi, tidak ada risiko gagal bayar.

Satu hal yang perlu Anda ingat bahwa setiap investasi pasti ada risikonya, walau tingkatannya rendah atau kecil. Kalau mau untung besar, tentu berbanding lurus dengan risikonya.

3. Lakukan diversifikasi produk

Dalam investasi, jangan hanya mengandalkan satu instrumen saja untuk meminimalisir kerugian. Contohnya jika sudah investasi surat berharga saham, Anda perlu melakukan diversifikasi produk dengan investasi pada instrumen yang rendah risiko, misalnya emas.

Kalau harga saham lagi rontok, emas termasuk investasi safe haven, jadi Anda tidak terlalu rugi besar. Dengan kata lain, seperti subsidi silang.

Atau saat Anda cuan dari saham, hasilnya dapat digunakan lagi untuk membeli ORI. Dengan demikian, Anda dapat meminimalisir kerugian bila suatu saat harga saham sedang anjlok.

Bisa juga hasil dari investasi untuk modal usaha, sehingga dapat memberi keuntungan lagi untuk mewujudkan tujuan investasi Anda.

Baca juga: Ini Rincian Biaya Pasang Listrik Baru PLN Terkini

4. Selalu update informasi terbaru

Informasi yang berkaitan dengan perekonomian, politik, dan sosial biasanya akan berdampak langsung pada instrumen investasi surat berharga. Jadilah investor yang rajin membaca agar tidak ketinggalan informasi terkini dari dalam maupun luar negeri.

Anda bisa mendapatkan informasi dari media massa, media sosial, internet, dan lainnya. Dengan begitu, Anda dapat mengambil keputusan yang tepat untuk investasi Anda.

Konsisten Menyisihkan Uang

Memulai investasi, berarti Anda harus siap dengan dananya. Anda mesti konsisten menyisihkan uang untuk investasi.

Maka dari itu, berinvestasi lah sesuai kemampuan. Jika Anda mampunya menyisihkan 10% dari gaji setiap bulan, tak mengapa, yang penting rutin.

Toh memulai investasi tidak harus langsung modal besar. Dimulai dari modal kecil dulu. Daripada bela-belain utang buat investasi, lalu rugi, malah jadi beban keuangan.

Baca juga: Ini Alasan Kripto Semakin Diminati Jadi Instrumen Investasi

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com