Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu IHSG? Ini Pengertian, Manfaat, dan Cara Hitungnya

Kompas.com - 22/02/2021, 11:37 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Istilah IHSG sudah tidak asing lagi bagi telinga para pelaku pasar modal atau investor saham.

Bagi kamu investor pemula yang ingin meraih cuan dari bermain saham, memahami apa itu IHSG menjadi sangat penting. IHSG ini merupakan salah satu indeks saham yang dimiliki Bursa Efek Indonesia (BEI).

Karenanya, sebelum memahami lebih jauh mengenai pengertian IHSG, ada baiknya berkenalan lebih dekat dengan indeks saham. Pengertian indeks saham sendiri adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala.

Indeks saham merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung perkembangan Pasar Modal Indonesia. Indeks saham dapat digunakan untuk menjadi tolak ukur kinerja Pasar Modal dan produk investasi.

Lebih lanjut, terdapat beberapa tujuan atau manfaat dari indeks saham. Berikut tujuan dan manfaat indeks saham sebagaimana dikutip dari IDXStock Index Handbook v1.1 pada Senin (22/2/2021).

Baca juga: IHSG Masih Bisa Lanjutkan Kenaikan? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Mengukur sentimen pasar

Indeks adalah sebagai alat untuk mengukur sentimen pasar atau kepercayaan investor. Perubahan nilai yang tercermin dalam satu indeks dapat dijadikan indikator yang merefleksikan opini kolektif dari seluruh pelaku pasar.

Dijadikan produk investasi pasif

Indeks juga dapat digunakan sebagai acuan/basis produk investasi (”index tracking products”). Investasi pada reksa dana indeks atau ETF yang menggunakan acuan indeks tertentu memastikan bahwa portofolio yang dikelola oleh manajer investasi sesuai dengan indeks tersebut.

Investor dapat memilih indeks yang sesuai dengan eksposur maupun profil risiko yang diharapkan. Selain itu indeks saham juga dapat digunakan untuk produk turunan seperti kontrak berjangka, opsi, dan waran terstruktur.

Benchmark bagi portofolio aktif

Indeks saham dapat digunakan sebagai benchmark bagi portofolio aktif. Dalam suatu portofolio investasi perlu ditentukan benchmark yang paling sesuai dengan mandat atau profil risiko investasi tersebut, sehingga dapat mengukur kinerja produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi.

Pemilihan indeks yang tepat sebagai benchmark sangat menentukan risiko dan kinerja manajer investasi yang diharapkan dari portofolio aktif. Sebagai contoh ketika investor memiliki mandat untuk menginvestasikan saham-saham di sektor keuangan maka indeks benchmark yang lebih tepat digunakan adalah indeks sektor keuangan, bukan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko

Capital Asset Pricing Model (CAPM) mendefinisikan beta sebagai risiko sistematis terhadap risiko pasar. Portofolio pasar pada CAPM berisikan seluruh efek berisiko.

Indeks komposit seperti IHSG biasanya digunakan sebagai proksi untuk portofolio pasar, yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung risiko sistematis dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko (risk-adjusted performance) suatu portofolio.

Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset

Karena indeks saham berisi profil risiko dan dan pengembalian investasi (return) atas sekelompok saham, maka indeks saham dapat dijadikan proksi pada alokasi aset.

Baca juga: Investasi Saham Bukan untuk Main-main, Ketahui Risikonya Sebelum Beli

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com