Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alihkan Investasi ke Bitcoin, Berapa Cuan yang Didapatkan Tesla?

Kompas.com - 22/02/2021, 17:45 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah korporasi di Amerika Serikat (AS) telah membeli dan menyimpan Bitcoin sebagai aset, bahkan sudah menikmati keuntungan. 

 

Korporasi tersebut antara lain Tesla Inc dan Microstrategy Inc.

Kedua perusahaan itu pun diperkirakan telah mengantongi keuntungan yang besar seiring melonjaknya harga Bitcoin beberapa waktu belakangan.

Baca juga: Tesla Diproyeksi Raup Keuntungan Rp 8,4 Triliun dari Pembelian Bitcoin

CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, Tesla membeli Bitcoin sebanyak 43.000 BTC beberapa waktu lalu.

Saat itu, harga aset digital tersebut hanya berkisar 35.000 dollar AS atau Rp 490 juta.

Kemudian, hanya hitungan minggu nilai Bitcoin pun naik drastis.

Pada platform jual beli aset kripto Indodax, harga Bitcoin sudah mencapai 58.000 dollar AS per BTC (satuan Bitcoin) atau sekitar Rp 812 juta (kurs 14.000 per dollar AS) pada hari ini, Senin (22/2/2021).

"Maka tentunya, perusahaan tersebut (Tesla) mengalami keuntungan yang fantastis seiring meningkatnya harga Bitcoin,” ujar Oscar dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Kembali Cetak Rekor Harga Tertinggi, Valuasi Pasar Bitcoin Kalahkan Tesla

Seiring dengan pertumbuhan harga Bitcoin, total aset Tesla yang awalnya sebesar 1,5 miliar dollar AS.

Namun, kini diperkirakan sudah tumbuh melebihi 2,2 miliar dollar AS.

"Artinya, diperkirakan aset Tesla tumbuh sekitar 4 persen setelah menyimpan dan membeli Bitcoin,” imbuh dia.

Terkait keuntungan yang di dapat oleh Microstrategy, lanjut Oscar, diperkirakan lebih fantastis karena perusahaan ini sudah berinvestasi pada Bitcoin sejak tahun lalu.

Saat itu, Microstrategy membeli Bitcoin di harga yang jauh lebih murah dari Tesla.

Baca juga: Elon Musk Sebut Bitcoin Sedikit Lebih Baik dari Uang Tunai, Mengapa?

Microstrategy saat ini sudah memiliki 72.000 BTC dan nilainya sekitar Rp 57 triliun.

Perusahaan tersebut membeli Bitcoin secara bertahap mulai Agustus 2020 lalu dengan pembelian perdana hanya 21.454 BTC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com