Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Produksi Kelapa Sawit, Sinar Mas Agribusiness and Food Terus Maksimalkan Penggunaan Teknologi

Kompas.com - 23/02/2021, 15:30 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinar Mas Agribusiness and Food memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 untuk mempercepat penggunaan teknologi dan transformasi digital guna mendongkrak kinerja operasional perusahaan.

Managing Director of Sustainability Sinar Mas Agribusiness and Food Agus Purnomo mengatakan, transformasi menuju digitalisasi merupakan suatu hal yang perlu dilakukan berbagai sektor usaha, tak terkecuali sektor pertanian.

Selain itu, menurutnya, pemanfaatan teknologi memungkinkan perusahaan bergerak menjadi lebih efektif, sekaligus menciptakan ekosistem produksi yang berekelanjutan.

Baca juga: Sepanjang 2020, Keluarga Tanoto Sumbangkan Rp 157 Miliar untuk Filantropi

"Kami sedang menjajaki dan mengadopsi berbagai teknologi yang dapat membantu meminimalkan gangguan akibat Covid-19 pada upaya keberlanjutan perusahaan,” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2021).

Dengan adanya pemanfaatan teknologi, Agus menyebutkan, hasil positif telah mulai terlihat, seperti hal nya peningkatan produksi kelapa sawit.

Sinar Mas Agribusiness and Food saat ini memiliki rata-rata produksi kelapa sawit sebesar 6 ton per hektar, dan disebut terus bertambah di sejumlah kebun dengan adanya pemanfaatan teknologi.

"Untuk beberapa lokasi kebun itu meningkat di atas 6 (ton), ada yang 7 (ton), bahkan ada yang 8 (ton). Secara keseluruhan penggunaan teknologi ini menjaga sertifikasi berkelanjutan kami," tuturnya.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, setidaknya terdapat 3 langkah yang telah dilakukan perusahaan, dengan mengadopsi kemajuan teknologi.

Pertama, penggunaan platform Zoom untuk melakukan penilaian jarak jauh dengan pemasok pihak ketiga, sehingga tidak perlu dilakukan secara langsung di lapangan.

Baca juga: Sepanjang 2020, Produksi Kelapa Sawit Capai 51,58 Juta Ton

"Ini membantu permasok mempertahankan komitmen keberlanjutan mereka di tengah pandemi saat ini," ujarnya.

Kemudian Sinar Mas Agribusiness and Food juga mengimplementasikan teknologi yang dapat memfasilitasi komunikasi internal, bernama GAR Sustainability Information System (GSIS).

Bukan hanya untuk komunikasi, GSIS juga digunakan untuk memberi peringatan otomatis untuk fire hazard rating system (FDRS) yang mengirimkan notifikasi secara otomatis melalui email setiap hari ke unit tersebut.

"Melalui sistem ini, tim operasional dapat memahami potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan mengambil," kata Agus.

Terakhir, Sinar Mas Agribusiness and Food juga melakukan pengawasan lahan sawit dengan menggunakan citra satelit, sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi deforestasi yang lebih cepat.

"Transformasi digital di Sinar Mas Agribusiness and Food, yang masih berlangsung prosesnya ini, telah membawa hasil yang positif, menghasilkan produksi kelapa sawit yang berkelanjutan," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Sebanyak 15 Proyek CCS/CCUS dalam Tahap Studi, Direncanakan Beroperasi Mulai 2030

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com