JAKARTA, KOMPAS.com - Rasio utang Indonesia mengalami peningkatan sejak pandemi Covid-19 menghantam RI pada Maret 2021.
Kementerian Keuangan mencatat, rasio utang mencapai 38,5 persen dari PDB, lebih tinggi dari rasio utang tahun 2019 sebesar 30,5 persen.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, rasio utang tersebut naik 8,5 persen.
Baca juga: Emak-emak Jadi Salah Satu Pemborong Terbesar Surat Utang Pemerintah ORI019
Hal ini wajar lantaran semua negara menggunakan APBN sebagai senjata andalan untuk meminimalisir pemburukan ekonomi.
"Ini terjadi ketika semua negara melakukan countercyclical, terutama menggunakan instrumen APBN yang menyebabkan defisit meningkat dan rasio utang publik meningkat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Januari, Selasa (23/2/2021).
Kendati demikian, wanita yang akrab disapa Ani ini menyatakan, kenaikan utang RI yang hanya satu digit masih lebih baik ketimbang negara lainnya.
Sebut saja AS yang utang publiknya mencapai 22,5 persen, Arab Saudi 10,6 persen, Jepang, 28,2 persen, Jerman 13,8 persen, Malaysia 10,3 persen, Prancis 20,6 persen, Italia 27 persen, Filipina 11,9 persen, dan Inggris 22,7 persen.
"Kita lihat Inggris, Italia, dan Perancis, maupun negara G7 kenaikannya utang semuanya di atas 20 persen hanya dalam 1 tahun. Artinya mereka menggunakan fiscal policy sangat kuat," ungkap Sri Mulyani.
Baca juga: Jika Kaya Raya Mendadak, Jangan Lupa Bayar Utang hingga Investasi
Sri Mulyani mengatakan, kenaikan utang hingga dobel digit beberapa negara bahkan tak serta-merta membuat negara itu mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Terlihat negara-negara itu kecuali AS masih mencatat pertumbuhan ekonomi negatif yang kian dalam.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.