Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Stafsus Sri Mulyani: Penambahan Utang RI Salah Satu Paling Kecil di ASEAN

Kompas.com - 23/02/2021, 17:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Posisi utang pemerintah terus mengalami pertumbuhan, seiring meningkatnya kebutuhan pembiayaan di tengah pandemi Covid-19.

Bahkan, sampai dengan akhir tahun 2020, posisi utang pemerintah telah mencapai Rp 6.074,56 triliun.

Meskipun demikian, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, penambahan utang pemerintah jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara anggota Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN).

Baca juga: Rasio Utang Naik 8,5 Persen, Sri Mulyani: Lebih Baik dari AS hingga Inggris

"Di ASEAN penambahan utang kita paling kecil," kata Yustinus dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2/2021).

Hal tersebut terefleksikan dengan realisasi pelebaran defisit anggaran negara ASEAN pada 2020.

Pada tahun lalu, defisit anggaran Indonesia mencapai 6,09 persen, sementara Malaysia sebesar 6,5 persen, Filipina 8,1 persen, dan Singapura 10,8 persen.

Meskipun demikian, berdasarkan data yang Ia miliki, Thailand dan Vietnam tercatat memiliki defisit anggaran yang lebih rendah dibanding RI, yakni masing-masing sebesar 5,2 persen dan 4 persen.

"Ini sekaligus mengklarifikasi banyak tuduhan seolah-seolah kita ini tukang utang dan utang kita sudah tidak aman. Kita bandingkan ternyata kita relatif lebih baik," ujar Yustinus.

Baca juga: Emak-emak Jadi Salah Satu Pemborong Terbesar Surat Utang Pemerintah ORI019

Selain itu, Yustinus mengklaim, posisi utang Indonesia saat ini masih berada dalam level yang terjaga.

Ini tercermin dari rasio penerimaan terhadap utang RI yang lebih baik dibanding banyak negara.

Saat ini, rasio penerimaan terhadap utang RI sebesar 38,32 persen, lebih tinggi dibanding Malaysia (21,83 persen), Singapura (11,93 persen), Thailand (35,73 persen), Filipina (36,98 persen), dan Brazil (14,05 persen).

"Artinya kita punya kemampuan lebih besar dalam membayar utang," ucap Yustinus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+