Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Gencarkan Edukasi untuk Influencer

Kompas.com - 23/02/2021, 18:33 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Ramainya fenomena "mology" atau istilah yang sering dikaitkan dengan rekomendasi dan analisis dari influencer menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar modal.

Bagaimana tidak, bagi investor pemula yang masih minim pengetahuan, mereka bisa membeli atau menjual saham yang dimaksud tanpa memikirkan potensi untung rugi di masa depan.

“Banyak fenomena mology-mology dan (dugaan) pompom saham rasanya banyak efek negatif yang bisa kita lihat dan harus sedari awal kita cegah. Kami dari bursa, dan OJK langsung memberikan edukasi secara kelompok kepada para investor melalui chanel yang ada,” kata Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi dalam diskusi virtual, Selasa (23/2/2021).

Baca juga: Mengenal Indeks Saham LQ45 dan KOMPAS100

Hasan mengatakan, edukasi yang diberikan melibatkan media dan influencer untuk sama-sama mencegah dampak negatif dari fenomena tersebut. Hasil edukasi yang diberikan bahkan saat ini meminimalisir sedikit aksi pompom saham yang terjadi.

“Memang belakangan sudah lebih surut ya, diharapkan ini merupakan cerminan dan kesadaran dari influencer yang di maksud. Di sisi lain, kita juga meningkatkan pemahaman dan apa yang boleh dan tidak boleh,” ujar dia.

Hasan mengatakan, para influencer dan juga investor harus memahami, investasi saham bukanlah sesuatu yang instan. Perlu waktu untuk memahami, belajar untuk meningkatkan kapasitas dalam berinvestasi.

“Mereka harus betul-betul memahami investasi, harus menyediakan waktu dan memberi waktu, untuk belajar, meningkatkan kapasitasm agar apa yang diharapkan bisa dipetik di kemudian hari,” tegas dia.

Baca juga: Warren Buffett Lepas Saham-saham Bank, dan Masuk ke Saham Farmasi

Hasan mengingatkan, investor untuk tidak langsung terjun berinvestasi tanpa pemahaman tentang pasar modal dan pemaham terkait dengan pengelolaan keuangan. Selain itu, instrument investasi jgua harus disesuaikan dengan profil risiko dari para investor.

“Yang penting juga harus menyediakan waktu untuk berproses dengan cara belajar terus menerus. Investasi di pasar modal tidak bisa dengan harapan cepat dapat keuntungan,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com