Kedua, menciptakan sistem kerja terpadu yang mampu menyambung dan mengukur hasil daur ulang plastik di Indonesia. Serta ketiga, melakukan peneyempurnaan sistem kerja dan penambahan kota kerja diujung periode pengujian.
"Sebagai produsen, Le Minerale akan memastikan produk-produk kami cocok diserap industri daur ulang, dan kami pun berpartisidapasi aktif dalam memaksimalkan penyeparan," kata Ronald.
Ia menyatakan, tentu gerakan ekonomi sirkular dapat berjalan dengan optimal bila adanya kerja sama dengan banyak pihak. Oleh sebab itu, Le Minerale menggandeng ADUPI dan IPI untuk merealisasikannya.
Kerja sama ketiganya diantaranya mencakup pengurangan sampah plastik di lingkungan penduduk maupun lautan dan meningkatkan penyerapannya. Lalu, mengedukasi masyarakat lewat buku panduan mengenai standar daur ulang plastik nasional.
Kemudian membangun pusat data daur ulang plastik di wilayah Jabodetabek. Serta pelatihan standarisasi daur ulang plastik dan peningkatan kapasitas kepada 3 mitra binaan di wilayah Jabodetabek.
Selain itu, bekerja sama dengan IPI dalam pengolahan sampah plastik daur ulang melalui dukungan biaya operasional KIP (Kawasan Industri Pemulung) dan KUP (Kawasan Usaha Pemulung). IPI di Sukoharjo, Jawa Tengah pun menjadi mitra Le Minerale.
Termasuk pula dukungan dalam penyediaan alat mesin press dan armad truk, hingga beasiswa kepada 100 anak pemulung di 4 kabupaten/kota yakni Bekasi, Subang, Indramayu, Sukoharjo.
"Ekonomi sirkular adalah langkah terbukti dalam penglolaan sampah PET, namun hasil sekarang yang baik masih belum cukup menanggapi permasalahan sampah nasional, maka itu kolaborasi berbagai pihak dan fokus harus diupayakan untuk meningkatkan hasil yang efektif," pungkas Ronald.
Baca juga: 5 E-commerce yang Paling Banyak Dikunjungi di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.