Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendag: Perjanjian Perdagangan Beri Insentif Produk Ekspor Indonesia

Kompas.com - 24/02/2021, 12:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Menurut Jerry, saat ini terdapat 10 produk ekspor utama Indonesia yang berkontribusi lebih dari 59 persen terhadap total nilai ekspor nasional. Dalam hal pasar ekspor, 10 negara tujuan juga mendominasi kontribusi nilai ekspor Indonesia dengan angka sekitar 60 persen.

Pada Januari 2021, secara kuantitatif nilai ekspor ke beberapa kawasan potensial kerja sama tumbuh cukup tinggi. Ekspor ke Afrika Selatan tumbuh 138,15 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan Afrika Timur tumbuh 57,7 persen.

Selain itu, ekspor ke beberapa kawasan yang sudah memiliki perjanjian kerja sama perdagangan juga tumbuh cukup baik. Pada kawasan Asia Tenggara pertumbuhannya 10,86 persen, sementara Australia tumbuh 22,77 persen.

Jerry menambahkan, dampak positif yang juga didapatkan dari perjanjian perdagangan bagi ekonomi Indonesia adalah meningkatnya investasi di berbagai sektor.

Dia bilang, perluasan pasar dan semakin mudahnya produk-produk alternatif untuk dipasarkan bakal meningkatkan minat investor dalam berbagai skala, baik investasi dari dalam negeri maupun luar negeri.

Baca juga: Utang Pemerintah Jokowi Tembus Rp 6.074 Triliun, Mampukah Membayar?

"Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kemendag pun berniat menyelesaikan target perjanjian perdagangan secepat mungkin, seperti merampungkan 12 perjanjian perdagangan baru di 2021. Termasuk Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) yang saat ini memasuki perundingan putaran ke-10.

Oleh sebab itu, lanjut Jerry, untuk mencapai hal tersebut diperlukan kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan. Perjanjian dagang diharapkan bukan hanya memenuhi target dari segi kuantitas, melainkan juga kualitas.

"Perjanjian perdagangan juga harus memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat secara umum. Maka kami berharap semua pemangku kepentingan berkontribusi dengan memberikan masukan dan ikut memberikan dukungan atas isu-isu krusial, misalnya dalam isu kelapa sawit,” pungkasnya.

Baca juga: Ekuitas Negatif, 33 Emiten Dapat Tato dari BEI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com