JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia berencana membangun bandar antariksa atau tempat peluncuran roket. Proyek milik Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) ini sudah menjadi pembahasan sejak akhir tahun 2019.
Dalam pembangunan dan pengoerasiannya direncanakan akan bermitra dengan pihak internasional. Namun, apakah saat ini sudah ada investor yang berminat pada proyek ini?
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, sampai saat ini belum ada kepastian investor yang bakal menanamkan dananya di proyek bandar antariksa Indonesia itu. Meski demikian, ia memberikan sinyal positif bahwa ada investor yang berminat.
"Kalau cerita-cerita informal dan formal ada, tapi belum untuk saya sampaikan ke depan publik," ungkapnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Jokowi Perintahkan Bahlil Gaet Investasi Rp 900 Triliun di 2021
Menurut dia, pembahasan proyek tersebut masih berlangsung. Oleh sebab itu, ia meminta untuk semua pihak bersabar menunggu kelanjutan dari pembangunan bandar antariksa.
Bahlil juga enggan memberikan detail lokasi dari proyek bandar antariksa. Dia hanya memastikan pembangunan direncanakan di wilayah Indonesia bagian timur.
"Mohon kasih kami waktu biar kami clear-kan dulu. Itu memang potensinya di wilayah timur, tapi soal lokasinya di mana, belum bisa kami sampaikan. Tapi bahwa ada potensi, iya, potensi itu ada," ujar Bahlil.
Sebelumnya, LAPAN memiliki tiga lokasi untuk pembangunan bandar antariksa yakni Biak di Papua, Morotai di Maluku Utara, dan Enggano di Bengkulu. Namun, pada akhirnya pemilihan lokasi mengerucut ke Biak.
Alasannya, sejak tahun 1980-an LAPAN sudah menyiapkan lahan seluas 100 hektar di Biak Utara. Lokasi tersebut dinilai ideal karena Biak paling dekat ekuator dan pantai timurnya langsung menghadap Samudera Pasifik.
Baca juga: Bahlil Sebut BKPM Sudah Selesaikan Investasi Mangkrak Rp 474,9 Triliun
Sementara Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin mengatakan, manfaat dari bandar antariksa ini adalah untuk penguasaan teknologi dan operasional pelucur satelit.
Rencananya akan dibangun bandar antariksa skala kecil untuk uji terbang roket dan peluncuran roket kecil. Ditargetkan tahap awal selesai sebelum 2024 untuk memfasilitasi uji terbang roket bertingkat yang akan dikembangkan.
“LAPAN sudah bisa membuat satelit sendiri. Target selanjutnya meluncurkan satelit dengan roket buatan sendiri dan bandar antariksa di Indonesia,” ujar Thomas kepada Kompas.com pada Minggu (10/11/2019) lalu.
Baca juga: Masih Ada Harapan, Kepala BKPM Sebut Negosiasi dengan Tesla Tetap Berjalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.