"Tahun ini volume BTN Investa kami target Rp 3 triliun dan jumlah rekening bisa di atas 17.000 rekening," ujarnya.
Baca juga: Ini Tantangan yang Dihadapi Neobank di Tanah Air
Wajar kalau bank tidak terlalu khawatir nasabah tajir memindahkan dananya ke instrumen lain. Pasalnya, menurut Jasmin potensi nasabah jenis ini cukup menjanjikan lantaran di Indonesia ada sekitar 52 juta orang yang masuk dalam kategori menengah atas.
Sekadar informasi saja, per Januari 2021 bunga deposito (ritel) Bank BTN tertinggi ada pada level 4 persen untuk tenor mulai dari 1 bulan hingga 24 bulan tergantung dari besaran nominal.
Senada, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso Liem bilang per Desember 2020 pihaknya mencatat nasabah deposito atau simpanan dengan nominal di atas Rp 1 miliar tetap tumbuh sebesar 22 persen jika dibandingkan tahun 2019.
Dia memandang, tren peningkatan ini merupakan refleksi dari loyalitas nasabah BCA, terutama pebisnis. Dus, pengalihan dana nasabah tajir tidak menjadi isu di BCA.
Bukan tanpa alasan, bila merujuk pada laman resmi BCA tingkat bunga deposito bank swasta terbesar ini memang cukup rendah. Bunga deposito tertinggi dipatok perseroan sebesar 3 persen untuk seluruh tenor 1 bulan sampai 12 bulan per awal 2021.
Walau begitu, merujuk pada laporan keuangan perseroan di akhir 2020 lalu pertumbuhan dana deposito tetap masif. Tercatat secara tahunan dana deposito BCA naik 14 persen dari Rp 172,77 triliun per 2019 menjadi Rp 196,89 akhir tahun lalu.
Baca juga: Garuda Berharap Penerapan GeNose Bisa Dongkrak Jumlah Penumpang Pesawat
Sedikit berbeda, PT Bank CIMB Niaga Tbk justru mengatakan tren deposito justru menurun. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan menuturkan hal ini memang menjadi strategi perusahaan untuk meningkatkan porsi dana murah. "Untuk nasabah prima juga deposito secara umum tidak tumbuh," katanya.
Malah sebaliknya, dana murah CIMB Niaga justru meningkat 14 persen secara yoy tahun lalu. Pihaknya juga tidak menampik bahwa minat nasabah tajir terhadap instrumen investasi di luar deposito memang sedang tinggi-tingginya.
Alhasil, beberapa nasabah pun memilih untuk menggeser dananya ke instrumen seperti obligasi, reksadana bahkan properti yang punya keuntungan lebih besar.
Melihat fenomena bunga simpanan yang dipastikan masih akan turun, Lani juga tidak mematok target untuk deposito, pihaknya hanya memastikan deposito tumbuh flat alias stagnan saja. Sebaliknya, dana murah atau CASA justru dipatok naik dua digit.
Sebagai informasi, per akhir 2020 CIMB Niaga memang membukukan deposito tumbuh negatif. Tercatat deposito turun -4 persen secara yoy dari Rp 87,34 triliun per 2019 menjadi Rp 83,81 triliun akhir tahun lalu.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bunga deposito turun, nasabah tajir bank tetap loyal?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.