Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Tiga Orang Ini Bikin Harga Bitcoin Merosot

Kompas.com - 25/02/2021, 13:39 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEWYORK, KOMPAS.com - Tren harga bitcoin terus merosot sejak beberapa hari terakhir, berbalik arah setelah sejak awal tahun harganya terus melambung.

Mata uang kripto (cryptocurrency) terpopuler ini sempat mencapai harga tertinggi sepanjang masa di level 58.000 dollar AS atau Rp 812 juta per koin (kurs 14.000 per dollar AS) pada perdagangan Minggu (21/2/2021).

Namun harganya anjlok pada pembukaan perdagangan Selasa (23/2/2021) menjadi ke level 46.000 dollar AS atau Rp 644 juta per koin. Itu artinya dalam dua hari saja harga bitcoin turun 12.000 dollar AS atau Rp 168 juta per koin.

Baca juga: Ingatkan Harga Bitcoin Terlampau Tinggi, Harta Elon Musk Langsung Merosot Rp 210 Triliun

Setelah kejatuhan harga itu, pada perdagangan Selasa nilai bitcoin perlahan bangkit ke level 48.000 dollar AS atau Rp 672 juta per koin. Tapi angka itu tetap saja lebih rendah 10 persen dari harga bitcoin di perdagangan Senin (22/2/2021).

Anjloknya harga bitcoin tak lepas dari pengaruh tiga tokoh besar yakni CEO Tesla Elon Musk, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen, dan Pendiri Microsoft Bill Gates, yang memberikan pernyataan skeptis terhadap mata uang digital itu.

Mulanya tren harga bitcoin terus melesat sejak awal tahun, terlebih usai Tesla menginvestasikan 1,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun pada kripto tersebut. Hal ini sekaligus membuat kripto diharapkan kedepannya menjadi investasi yang lebih populer bagi perusahaan besar lainnya.

Kendati demikian, Musk mulai menunjukkan keprihatinan tentang lonjakan harga kripto. Lewat akun twitternya pada akhir pekan lalu Musk men-tweet bahwa harga bitcoin dan ethereum, kripto terbesar kedua di dunia, "tampak terlampau tinggi".

Di sisi lain, pada Senin (22/2/2021) Yellen sempat menyatakan keraguannya terhadap bitcoin yang mengalami kenaikan harga dengan sangat pesat. Ia menyinggung liarnya fluktuasi harga bitcoin.

Yellen mengatakan, bitcoin merupakan alat yang sangat tidak efisien untuk melakukan transaksi. Dia pun menyoroti kemungkinan bitcoin digunakan dalam transaksi-transaksi gelap.

Ia juga memberikan peringatan terhadap dampak bitcoin pada lingkungan. Lonjakan harga bitcoin menimbulkan kritik terhadap kebutuhan listrik yang diperlukan oleh mata uang digital tersebut untuk dapat memproduksi koin baru.

"Ini adalah aset yang sangat spekulatif, dan saya pikir orang harus berhati-hati. Ini bisa sangat tidak stabil, dan saya khawatir tentang potensi kerugian yang bisa di derita oleh investor," ujar Yellen seperti dilansir dari CNN, Kamis (25/2/2021).

Komentar negatif Gates turut menambah sentimen terhadap merosotnya harga Bitcoin.

Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Gates mengatakan bahwa saat Musk dan Tesla berinvestasi pada bitcoin, itu bukan berarti para investor harus terpengaruh untuk turut berinvestasi di kripto.

Baca juga: Peringatan Menkeu AS soal Bahaya Bitcoin: Bisa Rugikan Investor hingga Masyarakat

Menurut dia, Musk memiliki uang yang sangat banyak sehingga tidak akan khawatir dengan kenaikan atau penurunan harga bitcoin yang mendadak. Berbeda dengan para investor lainnya.

Ia menilai, orang-orang yang terbawa ke dalam euforia kripto, mungkin tak seluruhnya memiliki uang yang banyak seperti Musk. Oleh sebab itu, Gates mengaku tak lagi berminat pada bitcoin.

"Pikiran umum saya adalah, jika Anda memiliki uang lebih sedikit daripada Elon, mungkin lebih baik berhati-hati," kata Gates.

Adapun terlepas dari kemerosotan harganya baru-baru ini, nilai bitcoin sejauh ini masih tetap naik sekitar 65 persen dari posisi awal 2021. Pada awal tahun harga bitcoin tercatat 30.000 dollar AS dan kini sudah mencapai sekitar 48.000 dollar AS per koin.

Baca juga: Sempat Melambung, Kini Harga Bitcoin Terus Merosot

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com