Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Pamer Gaji di Media Sosial | Netizen Indonesia Tidak Sopan | Menghindari dan Mengatasi FOMO

Kompas.com - 27/02/2021, 16:46 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Tidak perlu sampai memamerkan gaji di media sosial, untuk sekadar membahas gaji dengan sesama rekan kerja ada rasa canggungnya.

Namun, ternyata ada saja orang yang melakukan itu dengan alasan agar orang-orang yang melihatnya jadi termotivasi agar bisa bekerja lebih giat lagi.

Hal ini akan jelas berbeda dengan sesama rekan kerja tadi, karena bisa saja dengan saling terbuka pendapatan yang diterima bisa lebih membuat suasana kerja lebih transparansi.

Pasalnya gaji yang didapat itu tidak serta-merta seperti itu, ada pertimbangan, misalnya, lama kerja, pengalaman, hingga tanggung jawab.

Akan tetapi ketika itu ditunjukan di media sosial, kira-kira motif lain apa yang bisa dilihat?

Berikut 5 konten terpopuler dan menarik di Kompasiana dalam sepekan.

1. Pamer Gaji di Media Sosial: Ada yang Termotivasi, Tidak Sedikit yang Keki

Disadari atau tidak, tulis Kompasianer Seto Wicaksono, akhir-akhir ini cukup banyak orang yang dengan mudahnya memamerkan gaji atau pendapatan mereka di internet secara gamblang.

Karena jika medium yang digunakan adalah media sosial, rasa-rasanya pamer gaji atau pendapatan kepada khalayak secara gamblang selalu menimbulkan dua sisi yang berlawanan.

Kita bisa saja termotivasi, tetapi pada sisi lainnya menurut Kompasianer Seto Wicaksono justru membuat orang insecure atau tidak percaya diri.

"Daripada membandingkan pencapaian diri dengan apa yang orang lain dapatkan, lebih baik membandingkan diri sendiri di masa sekarang dengan waktu sebelumnya," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

2. Netizen Indonesia Disebut Paling Tidak Sopan se-Asia Tenggara, Apresiasi atau Refleksi?

Microsoft baru saja merilis laporan terbaru Digital Civility Index (DCI) dengan mengukur tingkat kesopanan digital pengguna internet dunia saat berkomunikasi di dunia maya.

Hasi dari riset tersebut: warganet Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara.

Melihat itu, lantas Kompasianer Mahestha Rastha berpendapat, banyak kabar-kabar miring yang beredar dan banyak orang yang masih memercayai itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemehub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com