Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tabung Mungil untuk Terangi Daerah Terpencil

Kompas.com - 28/02/2021, 09:23 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai upaya dilakukan oleh PLN dalam komitmennya menghadirkan listri hingga ke pelosok negeri, termasuk wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal).

Berbagai tantangan yang dihadapi oleh PLN untuk melistriki wilayah 3T pun ditempuh demi menghadirkan terang di sana.

Jauhnya jarak, terbatasnya akses, dan sulitnya medan tak jarang membuat PLN harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit demi menghadirkan listrik di wilayah 3T.

Seperti di wilayah Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), PLN harus mengeluarkan biaya investasi rata-rata Rp 33 juta untuk melistriki satu kepala keluarga dalam program listrik desa.

“Kalau di kota investasinya hanya 1-2 juta rupiah, di kawasan 3T jika kita hitung rata-rata investasi untuk melistriki 1 kepala keluarga sekitar Rp 33 juta. Tapi itu semua tetap kita laksanakan agar masyarakat di daerah 3T dapat menikmati listrik dari PLN,” kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Kalbar Ari Dartomo, Minggu (28/1/2021).

Baca juga: 26 PLTU PLN Telah Diuji Coba Gunakan Campuran Biomassa

Ari menjelaskan bahwa membangun jaringan ke kawasan 3T memang berbeda dengan membangun jaringan di perkotaan. Dengan medan dan akses yang terbatas tentu pembangunan menjadi lebih sulit dan biayanya jauh lebih besar.

Di Kalbar, sejak tahun 2017 hingga tahun 2020, melalui program listrik desa, PLN berhasil melistriki 242 lokasi daerah 3T dengan total biaya sebesar Rp 574 Miliar.

Daerah tersebut terdiri dari 147 desa baru yang sebelumnya belum menerima aliran listrik dan melakukan perluasan jaringan listrik ke lokasi-lokasi terpencil di 95 desa yang sebelumnya sudah berlistrik.

Melalui program listrik desa ini pula, dalam tiga tahun PLN berhasil melistriki lebih dari 16 ribu kepala keluarga di daerah 3T yang sebelumnya tidak mendapatkan aliran listrik.

“Pembangunan ini merupakan komitmen kami untuk mewujudkan keadilan energi yaitu dengan menghadirkan listrik hingga ke seluruh pelosok negeri,” tutur Ari.

Baca juga: Garap LNG di Bali, PLN Gandeng BUMD ini

Untuk menghadirkan listrik ke 242 lokasi tersebut, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 880 kilometer Sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 526,2 kms, dan gardu distribusi dengan total kapasitas lebih dari 21 ribu kiloVolt Ampere (kVA).

Secara bertahap, PLN akan terus melakukan pembangunan infrastruktur kelistrikan ke daerah-daerah yang belum mendapatkan aliran listrik PLN.

Pada tahun 2021 rencananya PLN akan melistriki 103 desa yang belum mendapatkan aliran listrik PLN dan perluasan di satu desa yang sebelumnya telah mendapatkan aliran listrik PLN.

Sementara pada tahun 2022 hingga 2024, PLN akan melistriki 427 desa baru dan perluasan di 46 desa.

Manfaatkan potensi energi lokal

PLN juga akan mendorong pemanfaatan potensi energi lokal, khususnya energi baru terbarukan (EBT) untuk melistriki daerah-daerah 3T.

“Potensi energi lokal yang ramah lingkungan juga terus akan kami dorong, sehingga produksi listrik menjadi lebih murah dan efisien,” ucap Ari.

Baca juga: Masih Ada Potensi Hujan Lebat, PLN Siagakan 2.371 Personel di Jakarta

Hingga tahun 2024, melalui program listrik desa, PLN rencananya akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan total kapasitas lebih dari 59 ribu kiloWatt-Peak (kWp) tersebar di 244 lokasi di Kalbar dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp 5 Triliun.

Dengan upaya ini, ditargetkan seluruh desa dan keluarga di Kalbar mendapatkan aliran listrik dari PLN pada tahun 2024.

PLN berharap dengan hadirnya listrik yang andal dapat menggerakan roda ekonomi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di kawasan 3T.

Inovasi PLN listriki 3T

PLN juga melakukan inovasi demi menghadirkan listrik ke wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terluar). Salah satunya dengan menghadirkan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) di Desa Kabanda, Kecamatan Ngadu Ngala, Kabupaten Sumba Timur, Provinsi NTT.

Untuk menghadirkan listrik di rumah masyarakat, PLN melalui program PLN Peduli juga memberikan bantuan berupa Alat Penyimpanan Daya Listrik (APDAL) kepada 161 Kepala Keluarga di desa tersebut.

Baca juga: Ini Rincian Biaya Pasang Listrik Baru PLN Terkini

Total biaya pembangunan SPEL dan penyediaan APDAL untuk menerangi masyarakat Kabanda mencapai Rp 1,7 miliar.

"Program ini merupakan bagian dari program PLN Peduli. Pemanfaatan SPEL dan APDAL ini merupakan solusi untuk menerangi desa-desa yang masih gelap gulita dan sulit untuk dijangkau," tutur General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur, Agustinus Jatmiko.

APDAL adalah alat penyimpan energi listrik berbasis baterai dengan kapasitas Watt hour (Wh) yang dapat di isi ulang pada SPEL. Untuk di Kabanda ini, APDAL memanfaatkan sinar matahari melalui panel surya sebagai sumber energi.

“Jadi potensi energi yang ada di lokal kita manfaatkan sebaik mungkin, ini yang akan terus kita dorong,” ucap Jatmiko.

APDAL yang telah terisi oleh listrik selanjutnya dapat disambungkan di instalasi listrik milik pelanggan dengan 3 buah lampu dan 3 buah saklar. APDAL yang berbentuk tabung mungil ini juga bisa diisi ulang secara mandiri di SPEL PLN yang tersedia di beberapa titik.

Kepala Desa Kabanda, Umbu Ndamung Kilimandu menyampaikan ucapan terima kasih kepada PLN yang telah menghadirkan listrik untuk masyarakat di desanya.

”Kami sangat mengapresiasi dan menyampaikan ucapan terima kasih bagi PLN yang telah menyalurkan bantuan tabung listrik bagi desa kami. Ini adalah satu loncatan besar bagi desa kami dalam memenuhi kebutuhan kelistrikan di desa yang merupakan bagian dari roda penggerak berbagai aspek masyarakat diantaranya perekonomian dan pendidikan,” ujar Umbu.

Baca juga: Jakarta Banjir, PLN Siagakan 2.371 Personel dan Siapkan 103 Genset

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com