"Ke depannya, sejalan dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang berimplikasi pada peningkatan permintaan kredit dan risiko kredit termitigasi dengan baik, maka penurunan suku bunga kredit pun cenderung diperkirakan akan terus berlanjut untuk mendorong proses pemulihan ekonomi nasional," imbuh Josua.
Kemudian, pada Rapat Dewan Gubernur pekan lalu, selain BI memangkas suku bunga acuan BI7RR dan melonggarkan kebijakan makroprudensial pada Kredit Kendaraan Bermotor dan Kredit Pemilikan Rumah, BI menyebutkan bahwa BI mempublikasikan asesmen transmisi kebijakan kepada Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK).
Menurut Josua, hal ini bertujuan agar perbankan terpacu untuk menurunkan suku bunganya lebih rendah lagi.
Di sisi lain, BI melalui surveinya menyebutkan bahwa terdapat kenaikan permintaan dari kredit korporasi per Januari. Kenaikan ini diperkirakan akan mendorong kenaikan permintaan kredit dari sisi korporasi.
"Adanya peningkatan permintaan kredit, proyeksi pemulihan ekonomi, serta kebijakan terbaru BI, diproyeksikan secara simultan mampu mendorong penurunan bunga kredit perbankan dalam jangka pendek," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Ini alasan bank sulit menurunkan suku bunga kredit menurut ekonom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.