Sehingga disamping penerimaan dari PPnBM mobil baru menjadi berkurang, namun aktivitas ekonomi dari kembali bergeliatnya industri otomotif dalam negeri diyakini bakal tetap menambah pendapatan negara.
“Kebijakan tersebut juga akan berpengaruh pada pendapatan negara yang diproyeksi terjadi surplus penerimaan sebesar Rp 1,62 triliun,” ungkapnya.
Selain itu, pulihnya produksi dan penjualan industri otomotif akan membawa dampak yang luas bagi sektor industri lainnya.
Lantaran dalam menjalankan bisnisnya, industri ini memiliki keterkaitan dengan industri lainnya (industri pendukung), di mana industri bahan baku berkontribusi sekitar 59 persen dalam industri otomotif.
“Industri pendukung otomotif sendiri menyumbang lebih dari 1,5 juta orang dan kontribusi PDB sebesar Rp 700 triliun," ujarnya.
Di sisi lain, otomotif juga merupakan industri padat karya yang mencakup lima sektor dengan saat ini menjadi tempat bekerja bagi lebih dari 1,5 juta orang.
Terdiri dari pelaku industri tier II dan tier III mencakup 1.000 perusahaan dengan 210.000 pekerja, pelaku industri tier I mencakup 550 perusahaan dengan 220.000 pekerja, dan perakitan mencakup 22 perusahaan dengan 75.000 pekerja.
Kemudian dealer dan bengkel resmi yang mencakup 14.000 perusahaan dengan 400.000 pekerja, serta dealer dan bengkel tidak resmi mencakup 42.000 perusahaan dengan 595.000 pekerja.
Baca juga: DP KPR Rumah Nol Rupiah Berlaku Hari Ini, Simak Ketentuannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.