Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Masih Lesu, Kunjungan Wisatawan Asing Merosot 89,5 Persen

Kompas.com - 01/03/2021, 15:00 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada bulan Januari 2021 jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia hanya 141.300 orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, jumlah tersebut turun 13,9 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Bahkan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah kedatangan wisman ke Indonesia turun hingga 89,05 persen.

Baca juga: BPS: Inflasi Februari Melambat, Permintaan Domestik Masih Lemah

"Kalau dibandingkan Januari 2020, pada waktu itu masih normal. Covid-19 masih belum menyebar, jumlah wismannya turun tajam sekali 89,05 persen," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).

Bila dilihat berdasarkan negara asal, kunjungan wisman paling banyak dari Timor Leste, yakni sebesar 53,2 persen dari keseluruhan kunjungan wisman ke Indonesia.

Selanjutnya, wisman dari Malaysia sebesar 34,2 persen, dan Papua Nugini 2,4 persen.

"Jadi pergerakan angka wisman ini jauh dari menggembirakan, dan nampaknya sektor pariwisata butuh waktu yang panjang untuk recover. Semua tergantung penanganan Covid-19, tidak hanya di Indonesia tapi di berbagai negara," jelas Suhariyanto.

Merosotnya jumlah turis asing tersebut turut berdampak pada tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang.

Baca juga: Survei BPS: Rokok dan Kopi Tingkatkan Kemiskinan di Banten

Berdasarkan data BPS, TPK per Januari hanya sebesar 30,35 persen.

Angka tersebut turun 10,44 poin persentase dibandingkan dengan September lalu.

Sementara bila dibandingkan dengan posisi Januari 2020, angka tersebut turun 18,82 poin persentase.

Bahkan, TPK terendah terjadi di Provinsi Bali yang hanya 11,15 persen.

Padahal, di Januari 2020, TPK di Bali mencapai 59,29 persen atau provinsi dengan TPK tertinggi di antara provinsi lainnya.

Baca juga: Inflasi Februari 0,10 Persen, Dipicu Harga Cabe Rawit hingga Tarif Angkutan Udara

"Yang paling rendah adalah kita temukan di Bali hanya 11,15 persen. Jadi seperti kita ketahui, Bali sangat bergantung pada pariwisata, kontraksinya jauh lebih dalam dibanding provinsi lain," ujar Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com