JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras Indonesia mencapai 31,33 juta ton pada 2020.
Realisasi itu naik tipis 0,07 persen atau 21.460 ton dari produksi beras di 2019 yang sebesar 31,31 juta ton.
"Produksi beras 2020 hampir sama dengan 2019, walaupun naik tipis tapi tidak signifikan secara statistik. Ini capaian yang menggembirakan dan menyebabkan harga beras selama 2020 stabil," ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021).
Baca juga: BPS: Inflasi Februari Melambat, Permintaan Domestik Masih Lemah
Adapun produksi beras tertinggi pada tahun lalu terjadi di bulan April sebanyak 5,60 juta ton.
Sementara produksi beras terendah terjadi di bulan Januari sebesar 930.000 ton.
Peningkatan produksi beras itu pun sejalan dengan naiknya produksi padi yang sebanyak 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG) di 2020, lebih tinggi 0,08 persen atau 45.170 ton dari produksi di 2019 yang sebesar 54,60 juta ton.
Suhariyanto menjelaskan, kenaikan produksi padi yang relatif besar pada tahun lalu terjadi di Provinsi Lampung, Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Selatan.
Sementara provinsi dengan produksi padi terendah adalah Kepulauan Riau, DKI Jakarta, dan Papua Barat.
Baca juga: BPS Sebut Bansos Bantu Tekan Lonjakan Angka Kemiskinan
Kendati demikian, luas panen padi di 2020 mengalami penurunan tipis 0,19 persen atau 20.610 hektar, menjadi seluas 10,66 juta hektar dari tahun sebelumnya sebesar 10,68 juta hektar.
Menurut Suhariyanto, penurunan ini disebabkan tingginya curah hujan pada awal musim tanam di 2020, sehingga membuat luas panen di bulan Februari dan Maret turun cukup signifikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.