Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Februari Lebih Rendah dari Januari, Ini Catatan BI

Kompas.com - 02/03/2021, 10:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyebut inflasi pada bulan Februari tetap rendah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK pada Februari sebesar 0,10 persen secara bulanan (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,26 persen (mtm). 

Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan deflasi kelompok volatile food (komponen bergejolak), di tengah kenaikan inflasi kelompok administered prices (harga barang atau jasa yang diatur oleh pemerintah).

Secara tahunan, inflasi IHK Februari 2021 tercatat 1,38 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan lalu sebesar 1,55 persen (yoy).

Baca juga: Inflasi Februari 0,10 Persen, Dipicu Harga Cabai Rawit hingga Tarif Angkutan Udara

"Ke depan, Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3 persen ± 1 persen," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam siaran pers, Selasa (2/3/2021).

Adapun inflasi inti Februari 2021 tercatat 0,11 persen (mtm), menurun dari inflasi bulan Januari 2021 sebesar 0,14 persen (mtm). Penurunan inflasi inti tersebut didorong oleh penurunan inflasi komoditas emas perhiasan, seiring perlambatan inflasi emas global yang berlanjut.

Secara tahunan, inflasi inti tercatat tetap rendah sebesar 1,53 persen (yoy), sedikit melambat dari inflasi Januari 2021 sebesar 1,56 persen (yoy).

"Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," ujar Erwin.

Sementara itu, kelompok volatile food pada Februari 2021 mengalami deflasi 0,01 persen (mtm), atau lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,15 persen (mtm). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh deflasi komoditas daging dan telur ayam ras.

Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,52 persen (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,82 persen (yoy).

"Perlambatan inflasi kelompok volatile food tersebut didorong oleh meningkatnya pasokan domestik dan moderasi kenaikan harga komoditas pangan global, di tengah permintaan domestik yang belum kuat," jelasnya.

Lalu, kelompok administered prices pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,19 persen (mtm). 

Secara tahunan, komponen administered prices inflasi sebesar 0,66 persen (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,34 persen (yoy).

"Inflasi kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan tarif di beberapa ruas jalan tol dan kenaikan tarif angkutan udara beberapa maskapai penerbangan," pungkas Erwin.

Baca juga: BPS: Inflasi Februari Melambat, Permintaan Domestik Masih Lemah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com