Sumber EBT di Jawa Tengah Melimpah, Ganjar: Belum Tergarap dengan Baik

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan Provinsi Jawa Tengah memiliki potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) yang besar.

Ganjar menjabarkan, Jawa Tengah memiliki EBT yang bersumber mulai dari panas bumi hingga gas rawa. Namun, hampir seluruh potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

"Beberapa potensi (EBT) yang ada ini belum tergarap dengan baik," ujarnya dalam diskusi Kompas Talks, Selasa (2/3/2021).

Salah satu EBT yang belum digarap secara optimal di Jawa Tengah yakni panas bumi. Provinsi dengan ibu kota Semarang itu memiliki total cadangan sebesar 1.344 megawatt (MW). Akan tetapi, dari total cadangan tersebut yang telah terbukti keberadaannya baru mencapai 1.344 MW.

Baca juga: Genjot Bauran EBT, Pertamina Perbanyak Penggunaan PLTS di Fasilitas Perseroan

"(Panas bumi) di Gunung Lawu sekarang mau disiapin, tapi rakyatnya belum siap. Gunung Slamet sudah jalan, tapi investasinya ngadet-ngadet," ujar Ganjar.

Kemudian, Jawa Tengah juga memiliki sumber energi angin atau bayu yang dimanfaatkan di Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara. Meskipun begitu, wilayah tersebut sampai saat ini masih menggunakan pembangkit listrik bersumber energi fosil.

Lebih lanjut Ganjar menyebutkan, pihaknya juga tengah memanfaatkan sumber EBT lainnya. Salah satunya ialah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sebab Jawa Tengah memiliki penyinaran matahari yang merata di berbagai daerah.

"Tenaga surya kita pakai di kantor-kantor. Kita biasakan pakai itu," kata dia.

Untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber EBT yang melimpah, Ganjar menambah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah memiliki Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 12 Tahun 2018 tentang Rencana Umum Energi Daerah. Aturan ini menjadi acuan penyusunan pemanfaatan EBT Jawa Tengah ke depan.

Baca juga: Masih Jauh dari Target, Pemerintah Optimistis Bauran EBT 23 Persen Dapat Tercapai