Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Didorong Manfaatkan Sistem Resi Gudang, Untuk Apa?

Kompas.com - 03/03/2021, 19:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Maret-April 2021 sejumlah daerah di Indonesia akan memasuki musim panen padi. Pada masa panen umumnya harga gabah menjadi turun karena pasokan yang berlimpah.

Oleh sebab itu, PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI mendorong para petani pemilik gabah untuk memanfaatkan sistem resi gudang (SRG) guna menjaga stabilitas harga.

"Dengan memanfaatkan resi gudang, stabilitas harga komoditas akan lebih terjaga yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan bagi para petani," ujar Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Juni 2021, Pemerintah Targetkan Bisa Vaksinasi Covid-19 Sebanyak 1 Juta Per Hari

Ia mengatakan, sebagai pusat registrasi resi gudang pihaknya berupaya meningkatkan kesejahteraan para pemilik komoditas. Ini sejalan dengan peran KBI sebagai badan usaha milik negara (BUMN) untuk menjadi akselerator ekonomi masyarakat.

Fajar menjelaskan, peran dan fungsi KBI adalah untuk melakukan penatausahaan resi gudang, meliputi pencatatan, penyimpanan, pemindahbukuan kepemilikan, pembebanan hak jaminan, pelaporan, serta penyediaan sistem dan jaringan informasi.

Kemudian, menyediakan sistem informasi yang terintegrasi dengan pengelola gudang, lembaga pembiayaan, badan pengawas, dan Kementerian Keuangan. Selain memberikan data dan informasi, KBI turut menjamin kerahasiaannya, serta melakukan verifikasi dan konfirmasi transaksi resi gudang kepada pelaku pasar juga pemangku kepentingan.

"Sebagai pusat registrasi resi gudang, KBI memberikan kemudahan bagi para pemilik komoditas untuk melakukan registrasi. Salah satunya dengan menyiapkan aplikasi registrasi Is-Ware Next Gen, yang berbasis blockchain dan smart contract, sehingga menjadikan proses registrasi akan lebih mudah dan aman,” jelas dia.

Menurut Fajar, sistem resi gudang di Indonesia memiliki potensi untuk berkembang. Namun, tantangan yang dihadapi adalah pemahaman masyarakat yang belum sepenuhnya mengerti tentang manfaat dari instrumen ini.

"Kedepan kami bersama para pemangku kepentingan lain akan terus melakukan sosialisasi tentang manfaat resi gudang kepada masyarakat," imbuhnya.

Terkait pemanfaatan resi gudang untuk komoditas gabah, KBI mencatat, sepanjang 2020 telah diregistrasikan sebanyak 251 resi gudang dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 13,5 miliar.

Sedangkan di 2019 telah diregistrasi sebanyak 285 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 17,8 miliar. Serta di tahun 2018 sebanyak 225 resi gudang telah diregistrasi dengan nilai pembiayaan Rp 14,6 miliar.

Sementara untuk komoditas beras, pada tahun lalu telah diregistrasi sebanyak 39 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 13 miliar. Lalu di 2019 sebanyak 67 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 11,6 miliar dan 2018 mencapai 56 resi gudang dengan nilai pembiayaan Rp 7,5 miliar

Adapun dalam pemanfaatan sistem resi gudang, saat ini terdapat 18 jenis komoditas bisa masuk, yaitu gabah, beras, jagung, kopi, kakao, lada, karet, rumput laut, rotan, garam, gambir, teh, kopra, timah, bawang merah, ikan, pala, dan ayam karkas beku.

Hal tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 33 Tahun 2020, tentang Barang yang Dapat Disimpan di Gudang dalam rangka Penyelenggaraan Sistem Resi Gudang.

Dari berbagai komoditas itu, KBI mencatat, sepanjang 2020 resi gudang yang telah diterbitkan sebanyak 427 dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 93,6 miliar. Sedangkan pada 2019 sebanyak 444 resi gudang yang diterbitkan dengan nilai pembiayaan Rp 56,5 miliar.

Baca juga: Sri Mulyani Berpesan ke Wajib Pajak agar Tak Beri Imbalan ke Pegawai Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com