Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Siapkan Masa Pensiun Sedari Dini?

Kompas.com - 03/03/2021, 21:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa pensiun harus disiapkan sedini mungkin agar bisa menikmati usia tua tanpa mengalami kesulitan finansial. Namun, hal penting ini seringkali dikesampingkan.

Managing Director of Customer Solution & Delight PT Prudential Life Assurance, Himawan Putra mengungkapkan, hanya 3,6 persen tenaga kerja di Indonesia yang siap menjalani masa pensiun atau sudah memiliki dana yang cukup di usia tua.

Menurut dia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat dalam mempersiapkan masa pensiun. Utamanya karena masih banyaknya beban finansial yang ditanggung saat usia produktif.

"Di Indonesia masih banyak yang berpikir masih lama waktu pensiunnya. Lalu masih berpikir soal bagaimana biaya pendidikan anak, mau tambah rumah, tambah aset, atau segala macam. Jadi masih sedikit masyarakat yang benar-benar mempersiapkan diri untuk masa pensiunnya," ujarnya dalam konferensi pers virtual World of Wealth (WOW) 2021, Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Asabri Permudah Pensiunan TNI dan Polri di NTT untuk Klaim Pembayaran Pensiun

Ia menambahkan, faktanya banyak eksekutif di Indonesia yang terancam mengalami kesulitan di usia tua, sekalipun mereka memiliki penghasilan yang besar saat usia produktif. Lantaran tak mempersiapkan masa pensiunnya dengan matang.

"Sebagian besar eksekutif terancam pada saat hari tua karena mereka sudah kehilangan pendapatan dan persiapannya pun tidak cukup," katanya.

Di sisi lain, ada fenomena sandwich generation yaitu generasi yang aktif bekerja namun penghasilannya tak hanya terpakai untuk diri sendiri, tetapi juga untuk kebutuhan anak dan orang tua.

Himawan bilang, hampir 80 persen lansia di Indonesia kebutuhan finansialnya ditopang oleh anggota keluarga yang bekerja.

"Jadi yang di tengah-tengah itu harus menopang kebutuhan ekonomi yang di atas, orang tua, dan yang di bawah, anak. Jadi sandwich karena rasanya terhimpit oleh dua generasi," jelas dia.

Menurut dia, memutus fenomena tersebut hanya dapat dilakukan jika saat memasuki usia tua sudah memiliki persiapan finansial yang matang, sehingga tidak bergantung pada anak maupun anggota keluarga yang masih bekerja.

Oleh sebab itu, penting untuk mempersiapkan masa pensiun sedari dini. Selain manfaatnya tak membebani finansial pihak lain, juga membuat bisa menikmati waktu masa tua dengan tenang.

"Jadi supaya keturunan kita tidak berada di situasi yang sama dengan kita (menjadi sandwich generation), maka kita perlu untuk mempersiapkan masa pensiun sebaik mungkin," ujar dia.

"Supaya saat pensiun enggak perlu bergantung hidup pada anak. Tentu anak pasti sayang orang tuanya, tapi kita perlu berusaha sebisa mungkin tidak bergantung, sehingga mereka pun bisa fokus pada kehidupan anak atau cucu kita," lanjut Himawan.

Ia mengatakan, mempersiapkan masa pensiun dapat dilakukan dengan berinvestasi pada produk jangka panjang yang memberikan imbal hasil optimal untuk digunakan saat masa pensiun.

Himawan mengaku, pihaknya memiliki produk investasi yang bisa menjadi pilihan untuk mempersiapkan masa pensiun yakni PRUlife Harvest Plan. Produk itu bekerja sama dengan Standard Chartered Bank Indonesia.

"Jadi walaupun masih heboh dengan kebutuhan ini-itu, tapi masa pensiun itu pasti akan datang, maka tetap perlu dipersiapkan. Kalau persiapannya lebih awal, jadi lebih murah, mudah, dan ringan. Jangan ditunda-tunda, agar ketika pensiun bisa mandiri dan bisa menikmati hasil dari investasi," jelasnya.

Baca juga: Mumpung Masih Muda, Rencanakan Masa Pensiun Bahagia Sedini Mungkin!

Adapun dalam upaya mendorong kesadaran masyarakat mengenai pentingnya investasi dan pengelolaan kekayaan sedari dini, Standard Chartered Bank Indonesia akan menggelar acara tahunan World of Wealth (WOW) ke-17 pada tahun ini.

Acara yang akan diselenggaran secara daring itu bakal menyasar 2.500 nasabah Priority & Priority Private Standard Chartered. Di mana nasabah akan mendapatkan perspektif baru dalam menyusun perencanaan keuangan mereka, terlebih setelah setahun terakhir dihadapi tantangan pandemi.

"WOW tahun ini akan mengugah pikiran para nasabah serta menggagas perspektif baru dalam perencanaan keuangan mereka, setelah menjalani setahun penuh tantangan demi menyongsong pemulihan pasca-pandemi yang berangsur namun pasti," ujar Head of Consumer, Private and Business Banking Standard Chartered Bank Indonesia, Jeffrey Tan.

Baca juga: Jaminan Hari Tua dan Pensiun yang Diterima PPPK Bakal Setara PNS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com