Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Tak Ada Hobi yang Gagal | Penasaran Jalani Hobi Aquascape | Hobi Jangan Bikin "Kantong Jebol"

Kompas.com - 04/03/2021, 15:10 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

Seiring dengan banyaknya waktu luang di rumah, tulis Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang, agar tidak mengalami kebosanan, bermunculanlah hobi baru yang banyak dikembangkan warga.

Atau, jika mungkin belum bisa dikatakan hobi seperti olahraga misalnya, kegiatan tersebut sangat bermanfaat, bukan?

"Makanya, olahraga senam atau latihan gym, meniru seperti yang dilakukan di pusat kebugaran, menjadi pilihan sebagian orang," lanjutnya.

Beberapa alat atau fasilitas yang biasanya dimiliki pusat kebugaran, ikut dibeli. Tentu biayanya tidak sedikit, apalagi bila menyulap salah satu ruangan di rumah menjadi ruang khusus ngegym. (Baca selengkapnya)

3. Pengalaman Jalani Hobi Aquascape, Ingin Menyerah tapi Tetap Penasaran

Bagi penggemar ikan pasti familiar istilah aquascape, yaitu seni mendesain aquarium.

Hiasan tersebut bisa dengan mengatur tanaman, batu, kayu, serta bahan lainnya agar menciptakan suasana menarik dan indah layaknya ekosistem fauna di alam liar.

"Teman saja belajar otodidak dari YouTube dan mencoba mendesain aquariumnya sendiri. Saya pun tertarik karena suka memelihara hewan dan saya pikir akan menjadi penghias kamar," tulis Kompasianer Indra Mahardika.

Sebagaimana yang dilakukan temannya, akhirnya Kompasianer Indra Mahardika coba untuk membuat aquascape sendiri.

Namun, ketika sudah mencoba, justru ikan yang baru dibeli 2 hari dari pedagang mati.

Ternyata air yang ada di akuarium miliknya masih mengandung banyak kaporit.

"Saya menyadari harusnya saya mempelajari dulu teknik aquascape dan cara memelihara ikan yang baik agar tidak terjadi kejadian yang saya alami," lanjutnya. (Baca selengkapnya)

4. Agar Awet Menjalankan Hobi

Kegagalan semestinya kita sadari sejak awal --apalagi terkait hobi-hobi baru yang sedang dan/atau akan dijalankan.

Pada masa pandemi muncul beberapa tren yang mampu menggoda masyarakat untuk mengikutinya.

Tren tersebut benar-benar, tulis Kompasianer Prama R. Putranto, memang mampu mengalihkan kekhawatiran dan kecemasan yang dirasakan oleh masyarakat akibat pandemi.

Namun yang kemudian jadi pertanyaannya: apakah dalam menjalankan kegemaran baru itu dapat secara konsisten dilakukan, atau hanya ikut-ikutan saja?

"Memutuskan memilih kegemaran yang akan dilakukan terus menerus karena dapat menjadi salah satu kebahagiaan hati memang perlu dari dalam hati," tulis Kompasianer Prama R. Putranto. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com