JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Keuangan PT Pertamina (Persero) Emma Sri Martini mengatakan, perusahaannha membutuhkan dana hingga 92 miliar dollar Amerika Serikat atau setara Rp 1.311 triliun (kurs Rp 14.254 per dollar AS) hingga 2024 mendatang.
Dana tersebut dibutuhkan untuk 14 proyek yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan tiga proyek strategis perusahaan.
“Secara garis besar, kalau dilihat dari 92 miliar dollar AS capex sampai 2024 itu sektor upstraem masih tetap masih mendominasi,” ujar Emma dalam sebuah webinar, Kamis (4/3/2021).
Baca juga: Shell Naikan Harga BBM, Ini Rinciannya
Emma merincikan, untuk sektor upstream dibutuhkan dana hingga 64 miliar dollar AS. Sedangkan untuk sektor downstream dibutuhkan dana 20 miliar dollar AS.
Sementara itu, 8 miliar dollar AS sisanya digunakan untuk sektor gas dan power.
“Jadi kita mengharapkan dari sisi capital financing apakah itu dari financial bank apakah itu dari multilateral, kemudian dari SWF dan juga SMI dan financial source lain,” kata mantan Direktur Utama Telkomsel itu.
Emma menambahkan, pihaknya sangat terbuka jika ada investor yang ingin bekerja sama dengan Pertamina untuk mendanai proyek-proyek tersebut.
“Dalam lima tahun ke depan kami butuh kira-kira 92 miliar Dollar AS. Namun, internal funding kami hanya mampu meng-cover 38 persen. Selebihnya 62 persen kami terbuka kerja sama baik dari external funding, maupun memanfaatkan fasilitas pendanaan yang ada dari INA maupun SMI,” ungkapnya.
Baca juga: Pertamina Akan Gelontorkan Investasi Rp 142,9 Triliun, untuk Apa?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.