Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Pembebasan Pajak Impor Vaksin Covid-19 Capai Rp 642 Miliar

Kompas.com - 04/03/2021, 16:30 WIB
Penulis Mutia Fauzia
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah telah memberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor vaksin Covid-19.

Bendahara Negara itu menjelaskan, hingga saat ini, total nilai fasilitas bebas bea masuk dan pajak dalam rangka impor 30,5 juta dosis vaksin dengan nilai impor mencapai Rp 3,67 triliun.

"Fasilitas bebas bea masuk dan pajak dalam rangka impor juga diberikan kepada vaksin, fasilitas yang diberikan mencapai Rp 642 miliar," ujar Sri Mulyani ketika memberikan paparan dalam Raker Kemendag 2021 yang diadakan secara virtual, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Komisi XI DPR Minta OJK Beri Perhatian Serius ke Bank

Data tersebut berdasarkan hasil impor vaksin Covid-19 yang telah dilakukan sejak 8 Desember 2020 hingga 3 Februari 2021.

Sri Mulyani pun mengatakan, dengan jumlah impor vaksin yang kian meningkat, fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang diberikan juga kian meningkat.

Selain untuk vaksin, pemerintah juga memberikan insentif terhadap impor alat kesehatan.

"Di bidang kepabeanan ada insentif karena menyangkut banyaknya impor terutama barang untuk penanganan Covid-19, terutama masa-masa di awal Covid kemarin," ujar Sri Mulyani.

Ia mengatakan, fasilitas untuk impor alat kesehatan telah mencapai Rp 2,89 triliun. Jumlah tersebut dinikmati oleh 1.814 entitas, baik perusahaan maupun pemerintah pusat, daerah, maupun yayasan.

Baca juga: Kadin: Sudah 8.300 Perusahaan Daftar Ikut Vaksin Gotong Royong

Adapun dari jumlah entitas tersebut, sebanyak 6,38 persen merupakan perusahaan swasta.

Sri Mulyani mengatakan, total nilai alat kesehatan yang diimpor mencapai RP 12,25 triliun dengan rincian berupa masker 428 produk, alat rapid test 20 juta, swab test 17,8 juta, APD 13 juta, PCR 13 juta, dan virus transfermedia sebanyak 8 juta.

Selain itu, total nilai impor alkes tersebut juga meliputi 44.000 set ventilator, 43 juta dollar AS obat-obatan, serta 3 juta handsanitizer, 1,2 juta alat sunti, dan 1,1 juta termometer, serta alat kesehatan yang lainnya.

"Kita dalam hal ini memang masih banyak yang impor, dan berharap dengan pemulihan Covid-19 ini produksi dalam negeri bisa ditingkatkan," jelas Sri Mulyani.

Baca juga: Menko Airlangga: 1,2 Juta Orang Telah Dapat Vaksin Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+