Menurut Kompasianer Ayu Diahastuti, meski kita berusaha mempertahankan apa yang telah (dengan kerja keras) kita bangun, akan ada sisi lain hubungan yang terjalin akan kandas di tengah jalan.
Namun, ada pertanyaan menarik yang dituliskan Kompasianer Ayu Diahastuti: apa yang sebenarnya mengusik ingin tahu kita tentang gejala putus cinta?
"Putusnya sebuah relasi, terlebih hubungan cinta begitu dihindari. Rasa kehilangan, proses letting go, dan segala ketidaknyamanan yang timbul pasca putus hubungan itulah yang Kita hindari," lanjutnya.
Memahami dan belajar menghidupi sebuah hubungan adalah lebih penting dari pada terobsesi mengejar tujuan akhir hubungan itu sendiri. (Baca selengkapnya)
4. "Hubungan Tanpa Status" ala Kawula Muda, Yakin Masih Mau Lanjut?
Bagaimana mungkin bisa menjalin hubungan tanpa status? Hubungan seperti apa yang dijalankan?
Pertanyaan besarnya: mengapa mereka mau melakukan itu?
Namun, menurut Kompasianer Desy Indah Hani, dengan alasan karena telah merasa "nyaman" satu sama lain, membuat hubungan keduanya mengalir bagaikan air.
"Kalau sudah seperti ini, masih yakin dirinya benar cinta, atau malah hanya sekedar berpura-pura cinta," lanjutnya.
Nah, bila sudah seperti ini tidak perlu berharap yang bersangkutan akan serius menjalin hubungan ke depannya. Bisa saja "kehadiranya" karena sedang merasa bosan. (Baca selengkapnya)
***
Jika ingin membaca dan/atau menulis tentang konten-konten terkait putus cinta silakan kunjungi topik pilihan Kompasiana: Putusin Pacar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.