Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Pagi Ini Kompak Melemah

Kompas.com - 05/03/2021, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (5/3/2021).

Demikian juga dengan rupiah yang melemah di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 6.266,65 atau turun 24,14 poin (0,38 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.290,79.

Baca juga: IHSG Berpeluang Melemah, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Sebanyak 90 saham melaju di zona hijau dan 290 saham di zona merah. Sedangkan 120 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,5 triliun dengan volume 2,8 miliar saham.

Bursa Asia pagi ini merah, dengan penurunan indeks Hang Seng Hong Kong 1,7 persen, indeks Shanghai Komposit 1,03 persen, Nikkei 1,97 persen, dan indeks Strait Times Singapura 0,5 persen.

Sebelumnya, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal indicator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan potensi pelemahan akan berlanjut.

“IHSG diprediksi melemah. Dari dalam negeri masih minim sentiment ekonomi, Dari global masih ada kecemasan kenaikan yield obligasi serta investor akan mencermati data pengangguran dan nonfarm payroll,” kata Dennies dalam rekomendasinya.

Baca juga: Saham-saham Bank Kecil Terus Menanjak, Cermati Ini Sebelum Buy

Bursa Eropa kemarin ditutup merah dengan penurunan indeks FTSE 0,37 persen, dan indeks Xetra Dax 0,17 persen.

Demikian juga dengan Wall Street yang pagi ini negatif dengan penurunan S&P 500 sebesar 1,34 persen, Dow Jones Industrial Average 1,11 persen, dan indeks acuan saham teknologi Nasdaq 2,11 persen.

Melansir Bloomberg, rupiah pada pukul 09.06 WIB berada pada level Rp 14.310 per dollar AS atau melemah 0,36 persen (51 poin) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp 14.259 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan hari ini rupiah berpeluang menguat karena sentimen optimisme pemulihan ekonomi di tahun 2021.

Ibrahim mengatakan, kunci sukses pertumbuhan ekonomi 2021 adalah tumbuhnya konsumsi masyarakat, Investasi, serta penambahan lapangan kerja.

Baca juga: Sri Mulyani Dekati Dubes Jepang Demi Investasi Mobil Listrik

“Mata mata uang rupiah kemungkinan hari ini akan berfluktuasi, dan menguat tipis di rentang Rp 14.220 per dollar AS sampai dengan Rp 14.290 per dollar AS,” jelas Ibrahim.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com