Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Ganesha Gelar Ungkap Strategi Perseroan di Tahun 2021

Kompas.com - 05/03/2021, 15:00 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saham PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) sejak awal Maret 2021 mengalami suspensI oleh Bursa Efek Indonesia setelah harga sahamnya naik signifikan pekan lalu. Terkhir saham BGTG naik 34 persen di level Rp 264 per saham.

Terkait dengan hal tersebut BGTG menggelar public expose insidentil pada Jumat (5/3/2021) secara virtual guna mengungkapkan strategi perseroan kedepannya. Rrencana PE Insidentil ini telah diungkapkan perseroan pada awal pekan ini melalui keterbukaan informasi di BEI.

“Sehubungan dengan Public Expose tersebut 5 Maret 2021, materi Public Expose akan di sampaikan kepada PT Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Maret 2021,” tulis Presiden Direktur BGTG Lisawati dalam keterbukaan informasi di BEI.

Baca juga: 4 Bank BUMN Turunkan Bunga Kredit, Mana Paling Murah?

Dalam PE Insidentil hari ini, Lisawati mengungkapkan berdasarkan laporan keuangan tahun 2020, total asset BGTG meningkat 11,35 persen menjadi Rp 5,3 triliun. Namun penyaluran kredit turun 11,78 persen karena menurunnya bisnis debitur.

Di sisi lain, perseroan mencatatkan nilai Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 4,2 triliun atau naik 14,08 persen. Sementara dari sisi laba sebelum pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) dsebesar Rp 63,8 miliar, dan laba sebelum pajak Rp 5,7 miliar.

“Kenaikan DPK menandakan kepercayaan nasabah makin meningkat dan bank memiliki likuiditas yang baik. Dari sisi laba, dalam upaya meningkatkan kehati-hatian untuk mengantisipasi risiko kredit, bank secara konserfatif telah membentuk CKPN atau sebesar Rp 58,2 miliar,” ungkap Lisawati.

Tahun 2020 BGTG juga mencatatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 36 persen, NPL Gross 5,49 persen, dan NPL Net 2,86 persen. Kenaikan NPL tersebut terjadi karena dampak pandemi Covid-19 dan adanya penurunan portofolio kredit.

Lisawati mengatakan, dalam menyikapi perubahan perilaku nasabah seiring dengan perkembangan teknologi, bank Ganesha telah melakukan transformasi digital sejak tahun 2018 dengan meluncurkan aplikasi Bangga.

Baca juga: Ini Daftar 7 Bank Terbesar di Dunia, China Mendominasi

“Aplikasi ini terus akan dikembangkan guna memberikan kemudahan nasabah untuk melakukan aktifitas keuangan dan non keuangan seperti transfer, pembayaran tagihan, membeli pulsa, top-up e-wallet dan lainnya,” jelas dia.

Guna mengingkatkan ratio kredit, perseroan juga bekerja sama dengan fintech. Hal ini bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih luas dalam penyaluran kredit.

“Bank Ganesha juga sudah mulai menyiapkan infrastruktur komunikasi berbasi API yang sudah diimplementasikan dalam bentuk kerja sama dengan perusahaan fintech, seperti Akulaku, Amartha dan selebihnya dalam penjajakan,” jelas dia.

Di sisi lain, Direktur Bank Ganesha Sugiarto Surjadi mengungkapkan, saat ini perseroan belum berencana untuk menjadi bank digital. Namun demikian, aplikasi yang dikembangkan sejak 2018 diharapkan mampu memfasilitasi perubahan kebutuhan masyarakat saat ini.

“Sejak 2018 Bank Ganesha sudah melakukan tranformasi digital, dimana nasabah kami tetap dapat bertransaksi dengan baik dengan internet banking dan juga mobile banking. Bank Ganesha juga bekerja sama dengan Fintech untuk menjangkau kredit mikro,” jelas Sugiarto.

Tahun ini Bank Ganesha juga sedang mempersiapkan QRIS, Cardless Withdrawal, dan Online Onboarding. Bank Ganesha juga berkomitmen untuk menambah modal inti sebesar Rp 2 trililun tahun ini, dan di tahun 2022 nanti sebesar Rp 3 triliun berdasarkan aturan OJK.

“Dalam rencana bisnis kami akan memenuhi aturan OJK tersebut, dan hingga saat ini kami terus mencari opsi terbaik untuk perseroan dan nasabah kami,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com