Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KURASI KOMPASIANA] Bluffing CV Jadi Bumerang | 3 Tips agar HR Tidak Terjebak Bluffing | Cara Jitu Shining Tanpa Bluffing

Kompas.com - 06/03/2021, 09:38 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Dalam proses melamar pekerjaan, tentunya pelamar kerja mengharapkan menjadi kandidat yang terbaik dengan CV yang bagus.

Hal ini karena CV yang bagus akan mengantar kandidat menuju tahap seleksi interview bersama HRD dan User di perusahaan yang dituju.

Lalu bagaimana jika pelamar melebih-lebihkan kemampuan/kriteria yang tertulis dalam CV untuk mendapatkan pekerjaan?

Istilah ini disebut "Bluffing CV", tidak hanya menjadi bumerang bagi sang pelamar, namun juga bagi tim HRD yang menyeleksi.

Ketika pelamar yang diseleksi nyatanya tidak "sehebat" dalam CV, Bagaimana caranya agar menjadi kandidat yang diharapkan di antara puluhan atau ribuan saingan pelamar?

Berikut ini 3 konten di Kompasiana yang patut dibaca bagi calon pekerja maupun pihak HRD yang tengah menyeleksi CV calon kandidat:

1. Hati-hati Bluffing CV Bisa Jadi Bumerang dalam Interview Kerja

Bluffing CV akan menjadi bumerang bagi kandidat di saat proses interview, baik yang dilakukan oleh HRD ataupun user, kenapa?

Kompasianer Indra Mahardika mengingatkan bahwa HRD umumnya lulusan psikologi yang belajar banyak tentang kemampuan melihat potensi dan kemampuan kandidat.

Sangat susah menipu mereka apalagi dari hasil psikotes dan wawancara.

Dampak bagi pelamar sendiri, Bluffing CV akan membuat pelamar kewalahan dalam menjawab pertanyaan saat proses interview dan dapat merusak citra pelamar.

Hal ini lantaran HRD pasti paham mana kandidat yang menulis apa adanya dengan yang dibuat-buat. (Baca selengkapnya)

2. Ini 3 Cara "Shining" Tanpa "Bluffing"

Mendapatkan pekerjaan tentu tidak mudah. Pelamar perlu bersaing dengan banyak kandidat untuk berada di posisi yang diinginkan.

Fokus saja pada attitude, kata Kompasianer TauRa. Hal ini karena CV yang mentereng bukanlah tolok ukur yang absolut dalam seleksi kandidat.

"Tidaklah perlu dengan cara bluffing atau sejenisnya. Kita hanya perlu menemukan cara-cara elegan untuk menjadi pribadi yang bersinar di mana pun kita berada." Ungkapnya.

Ini caranya kita bisa tetap "shining" (terang dan bersinar) tanpa perlu melakukan "bluffing" (melebih-lebihkan/menyombong) dalam hal pekerjaan atau jabatan yang pernah kita duduki. (Baca selengkapnya)

3. Tips agar HR Tidak Terjebak Bluffing Saat Proses Interview

HR pun bisa kena "prank" dari CV calon kandidat yang melamar. Padahal dalam pengalaman kerja dan sertifikat yang dicantumkan terlihat begitu meyakinkan.

Dampaknya, bisa saja perusahaan harus mem-PHK karyawan barunya yang baru beberapa bulan bekerja karena kinerja tidak sebanding dengan CV pada saat melamar.

Berdasarkan pengalaman pribadi Kompasianer Sigit Eka Pribadi, ini dia tips agar dapat mencegah kesalahan HR dalam merekomendasikan kandidat karyawan untuk diajukan dalam rapat manajemen. (Baca selengkapnya)

***

Ingin melihat konten-konten lain seputar bluffing, silakan baca selengkapnya di Kompasiana: Jabatan Startup. (AUL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com