4. Deposito
Meski selalu dibanding-bandingkan dengan tiga instrumen di atas, namun deposito tetap saja ada peminatnya. Terutama untuk emak-emak yang gak neko-neko. Maunya yang pasti-pasti saja. Di produk yang sudah dikenal, seperti deposito.
Deposito merupakan produk simpanan perbankan. Ada tenor dari satu bulan sampai 24 bulan. Jadi, tidak bisa ditarik dananya setiap saat seperti tabungan maupun reksadana.
Kalau mau dicairkan lebih cepat dari tenornya, kena biaya penalti. Oleh karena itu, sangat pas bila duit yang Anda sisihkan ingin dikunci. Tidak diutak atik untuk tujuan tertentu, misalnya biaya kuliah anak, membeli rumah, atau lainnya.
Dilihat dari tingkat bunganya memang lebih kecil dibanding instrumen investasi lain. Namun tetap lebih tinggi dibanding suku bunga tabungan. Selain itu, simpanan Anda di deposito dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan nilai maksimal Rp 2 miliar.
5. Valuta asing atau valas
Investasi valuta asing (valas) atau disebut juga mata uang asing, oke juga untuk melipatgandakan uang belanja ibu rumah tangga.
Anda bisa membeli mata uang asing yang punya nilai tukar tinggi, seperti Dolar AS, Euro, Poundsterling, Yen Jepang, dan Dollar Singapura saat harganya sedang turun.
Simpan dalam rekening valas. Tetapi ingat, bukan untuk bertransaksi atau menjadi alat pembayaran di Tanah Air.
Baca juga: Kontradiksi Jokowi: Serukan Benci Produk Asing, Lalu Buka Impor Beras
6. Barang bermerek
Buat Anda yang berasal dari keluarga mampu, atau diberi jatah uang bulanan cukup banyak, alokasikan sebahagian untuk membeli barang-barang bermerek.
Barang-barang branded, seperti tas, jam tangan, sepatu, dan barang mewah lainnya. Sebab harganya bisa meningkat sewaktu-waktu. Apalagi kalau barangnya terbatas atau limited edition.
Hanya saja investasi barang branded, butuh modal besar. Mulai dari jutaan sampai ratusan juta rupiah per item.
Investasi Jamin Masa Depan Keuangan Keluarga
Investasi saat ini sangat mudah, murah, dan semakin membumi. Buat ibu rumah tangga, Anda bisa mulai investasi dengan menyisihkan uang belanja setiap bulan dari suami.
Dalam hal ini, Anda harus pintar-pintar mengatur keuangan. Alokasikan 10-20 persen dari uang belanja untuk investasi.
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan bujet keluarga. Pertimbangkan juga dengan berbagai risikonya, jangan sekadar keuntungan saja.
Selain itu, yang mudah dipelajari dan diimplementasikan kapan saja sehingga tidak mengganggu aktivitas Anda mengurus keluarga. Bisa dipantau setiap saat melalui aplikasi di ponsel atau website.
Dengan berinvestasi, ibu rumah tangga dapat ikut membantu perekonomian keluarga. Uang belanja bulanan diputar untuk kegiatan produktif, agar memperoleh hasil besar di kemudian hari. Masa depan keuangan keluarga terjamin.
Baca juga: 5 Tren Produk 2021 yang Bisa Jadi Peluang Bisnis
Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.