JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini menyerukan kampanye masyarakat benci produk asing sebagai wujud untuk mendukung perekonomian dalam negeri.
Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi dalam pidatonya saat membuka Rapat Kerja Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2021 pada Kamis (4/3/2021).
Jokowi menyebut, kampanye cinta produk Indonesia dan benci produk luar negeri perlu digaungkan supaya masyarakat loyal terhadap hasil karya anak negeri.
Baca juga: Jokowi Gaungkan Benci Produk Luar Negeri, Pedagang Pasar: Ini yang Kami Tunggu
Namun, tak lama kemudian, pemerintah mengumumkan akan mengimpor beras 1 juta ton.
Hal ini dianggap kontradiktif dengan penyataan presiden sebelumnya.
Selain berita tersebut, ada juga beberapa berita lainnya yang masuk deretan populer Money hari ini, Minggu (7/3/2021).
Beberapa hari setelah Jokowi menyerukan benci produk luar negeri, Kementerian Perdagangan mengeluarkan pernyataan bahwa RI akan membuka impor beras sebanyak 1 juta ton.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, rencana impor ini telah disepakati dalam rapat koordinasi terbatas.
Kemendag bahkan telah mengantongi jadwal impor beras tersebut.
Baca juga: Jokowi Janji Tolak Impor Beras Sejak Nyapres di 2014, Realisasinya?
Menurut dia, impor beras akan digunakan untuk menambah cadangan atau pemerintah menyebutnya dengan istilah iron stock.
Klik di sini untuk baca selengkapnya.
PT Bank Central Asia Tbk atau BCA mendorong nasabah pemegang kartu ATM BCA atau kartu Paspor BCA untuk diganti ke kartu ATM berbasis chip sebelum 31 Desember 2021.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi skimming atau tindak kejahatan yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab, saat nasabah melakukan transaksi.
Penukaran kartu bisa dilakukan di hampir 900 mesin CS Digital BCA yang tersebar di seluruh Indonesia ataupun di kantor cabang BCA.
Klik di sini untuk baca selengkapnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.