Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk hingga Banjir Kerek Harga Cabai Hingga Rp 128.000 per Kilogram

Kompas.com - 08/03/2021, 12:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai kian mahal, khususnya untuk jenis cabai rawit merah yang menembus Rp 100.000 per kilogram.

Bahkan, di wilayah Jakarta kini rata-rata harga cabai rawit merah dipatok Rp 128.000 per kilogram.

Padahal Kementerian Pertanian (Kementan) sempat memperkirakan harga cabai akan mulai turun secara bertahap pada Februari, setelah sejak akhir tahun lalu alami kenaikan.

Baca juga: Terus Naik, Harga Cabai Rawit Merah Tembus 120.000/Kg

Namun, hingga Maret, tren kenaikan harga terus berlanjut.

Pemerintah menilai kondisi kenaikan ini disebabkan cuaca buruk dan banjir yang membuat penurunan tingkat produksi dan gangguan terhadap distribusi cabai.

Hal ini membuat ketersediaan pasokan di pasar tak mampu memenuhi tingginya permintaan.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, curah hujan yang cukup tinggi terjadi di sentra-sentra produksi cabai, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Hal itu membuat banyak tanaman cabai terkena penyakit sehingga mempengaruhi produksi.

Baca juga: Inflasi Februari 0,10 Persen, Dipicu Harga Cabai Rawit hingga Tarif Angkutan Udara

Maka Kementan tengah mengupayakan gerakan pengendalian (Gerdal) hama guna mencegah kerusakan tanaman lebih luas.

"Karena hujan tinggi banyak cabai kena penyakit. Upaya pengendalian hama penyakit dilakukan melalui gerdal," ujar Prihasto kepada Kompas.com, dikutip Senin (8/3/2021).

Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (Kemendag) Syailendra mengatakan, kenaikan harga cabai yang signifikan beberapa bulan terakhir akibat cuaca ekstrem yang membuat produksi cabai di dataran rendah sangat terdampak.

"Jadi pasokan cabai yang sekarang ini ditopang dari panen di dataran tinggi, kalau panen dataran rendah itu sedikit karena umumnya kena banjir," kata Syailendra.

Ia menjelaskan, seperti produksi di Jawa Timur yang memasok 60 persen cabai nasional mengalami gangguan produksi.

Baca juga: Ini Kata BPS soal Penyebab Kenaikan Harga Cabai Rawit dan Tahu-Tempe

Terlebih di wilayah Banyuwangi yang memasok 36 persen cabai nasional, sebagian wilayah mengalami banjir.

Syailendra mengungkapkan, berdasarkan komunikasinya dengan petani cabai di Banyuwangi kondisi cuaca ekstrem ini umumnya siklus yang terjadi 4 tahun sekali. 

"Ini memang menurut teman-teman petani, kondisi ekstrem seperti ini biasanya setiap 4 tahun mereka akan ketemu kondisi begini," imbuh dia.

Kondisi itu membuat tanaman rusak akibat terkena banjir maupun hama penyakit yang mengakibatkan gagal panen di sentra-sentra produksi cabai.

Syailendra mengatakan, di Jawa Timur dan Jawa Tengah, 40 persen tanaman cabai alami gagal panen.

Baca juga: Hari Perempuan Sedunia, Erick Thohir Targetkan Tiap BUMN Punya Direktur Perempuan

"Kemudian di Wajo, Sulawesi Selatan juga kena. Jadi memang ini produksinya turun banget," kata dia.

Kendati demikian, Syailendra meyakini harga cabai akan mulai alami penurunan pada April-Mei mendatang karena akan memasuki masa panen.

Sehingga akan menambah pasokan cabai di pasar.

"Kami terus kordinasikan kondisi ini dengan asosiasi dan petani cabai. Ini tetap akan kami lihat, karena memang terutama untuk cabai rawit itu akan ada panen mulai dekat-dekat Ramadan dan Lebaran," pungkas dia.

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional memang mengalami kenaikan dari awal tahun.

Baca juga: Smelter Nikel di Kolaka Ditargetkan Beroperasi pada 2024

Pada 5 Januari 2021, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional sebesar Rp 76.850 per kilogram.

Kemudian, per 5 Maret 2021 harga rata-rata cabai rawit merah menjadi Rp 94.350 per kilogram.

Kendati demikian, saat ini harga cabai rawit merah di sejumlah daerah terpantau berada di atas rata-rata nasional. 

Seperti di DKI Jakarta yang harganya kini mencapai Rp 128.350 per kilogram, Kalimantan Barat Rp 118.600 per kilogram, Banten Rp 114.600 per kilogram, Jawa Tengah Rp 100.000 per kilogram, hingga DI Yogyakarta 102.500 per kilogram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com