KOMPASIANA---Shopping merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan, siapapun pasti tidak akan menolak untuk melakukan kegiatan ini.
Apalagi kalau promo dan potongan yang ditawarkan menggiurkan sekali, alih-alih hemat malah jadinya kalap.
Sebelum kamu kalap dan menyesali isi dompetmu terkuras habis karena perilaku konsumtif, ada baiknya nih kamu kelola pola konsumsi bijak dengan menjaga pola keuanganmu tanpa harus mengorbankan kebutuhan, kemudahan maupun kenyamanan.
Jangan sampai obsesi kamu yang berlebihan membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan hanya karena diskon atau promo, membuatmu mengalami Compulsive Shopping Disorder.
Apalagi sampai ditambah kebiasaan mengoleksi struk belanjaan dalam jangka waktu yang lama di dompet. Ternyata hal tersebut tidak disarankan karena dapat mengganggu kesehatan.
Oleh karena itu, untuk mencegah maupun mengatasi perilaku compulsive buying disorder hingga menghilangi kebiasaan menyimpan struk belanja dikarenkan berbahaya bagi kesehatan.
Silakan simak 3 konten kurasi Kompasiana berikut ini:
1. Ciri Para Pelaku "Compulsive Shopping Disorder" Beserta Tips untuk Mengontrol Perilaku Ini
Di era digital seperti sekarang ini, kegiatan belanja menjadi lebih mudah. Tinggal pencet dan scroll ke atas dan ke bawah pada layar handphone, kamu sudah dapat mendapatkan barang yang diinginkan. Nampak praktis, bukan?
Namun kamu perlu waspada, keasyikan yang berlebihan dan kontrol impuls yang buruk dengan berbelanja dapat menyebabkan kamu berpeluang mengalami Compulsive Shopping Disorder?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.