Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bebas Dari Energi Fosil Tahun 2060, Indonesia Kapan?

Kompas.com - 08/03/2021, 18:04 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai negara telah berkomitmen untuk terus menekan kadar emisi gas rumah kaca dengan terus mengurangi penggunaan energi fosil.

Bahkan, sejumlah negara telah menargetkan untuk tidak lagi menggunakan energi tidak terbarukan itu pada masa mendatang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, beberapa negara di Eropa akan menjadi yang paling cepat terbebas dari penggunaan energi fosil, yakni pada 2040.

Baca juga: Risiko Pembiayaan PLTS Lebih Rendah Dibanding Pembangkit Listrik Energi Fosil

Kemudian, Jepang akan menyusul pada 2050.

"Kemudian China 2060, mereka sudah betul-betul mengandalkan energi yang terbarukan," kata Arifin dalam sebuah diskusi virtual, Senin (8/3/2021).

Menurut Arifin, Indonesia juga sudah mulai harus melakukan transisi menuju energi baru terbarukan (EBT).

Oleh karena itu, pemerintah telah menyusun rencana besar peningkatan bauran EBT.

Kendati demikian, pada 2050 Indonesia bauran energi primer Indonesia masih akan didominasi oleh energi fosil.

Baca juga: Fitch: Penerimaan Negara yang Andalkan Ekspor Bahan Bakar Fosil Akan Merosot

Pasalnya, pada tahun tersebut bauran EBT ditargetkan baru mencapai 31 persen dari total bauran energi primer nasional.

"(Target 2050) kontribusi energi terbarukan adalah 60 GW, tapi saya yakin kita bisa lebih besar daripada ini," ujar Arifin.

Meskipun potensi EBT di Indonesia masih sangat melimpah, tetapi pemanfaatannya masih akan dihadapi sejumlah tantangan.

Mulai dari potensi kelebihan pasokan listrik hingga pendanaan pembangunan pembangkit EBT.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform Fabby Tumiwa mengatakan, saat ini pemerintah dari berbagai negara perlu untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan mempercepat pelaksanaan transisi menuju EBT yang jauh lebih ramah lingkungan.

Baca juga: Polusi Bahan Bakar Fosil Bunuh 8,7 Juta Orang Per Tahun, Benarkah?

"Kita sedang menghadapi satu kondisi yang menjadi persoalan global, yaitu krisis iklim, di mana semua negara berlomba atau didorong untuk menurunkan emisi gas rumah kaca secara besar-besaran," ujar Fabby dalam diskusi Kompas Talks, Selasa (2/3/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com