Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[TREN HIBURAN KOMPASIANA] Belajar Toleransi dari Selera Musik | Young Lex Perlu Belajar dari Via Vallen | "Darkhold" Buku Sihir Paling Bahaya di MCU

Kompas.com - 09/03/2021, 18:48 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA---Ada banyak cara untuk mendidik anak tentang toleransi. Salah satunya adalah dengan musik.

Melalui perbedaan selera musik itu orangtua dapat menanamkan pengertian dan pentingnya toleransi.

Sebab, musik memiliki berbagai macam genre dengan selera pendengarnya masing-masing.

Artinya, boleh jadi apa yang kita suka belum tentu orang lain menyukainya. Pun, sebaliknya.

Di sinilah yang dimaksud pendidikan toleransi dari musik dapat kita berikan kepada anak.

Selain soal pendidikan toleransi dari musik ada juga tentang kontroversi video klip rapper Indonesia, Young Lex, yang diduga menjiplak video klip milik salah satu personel EXO, Lay Zhang

Ada pula mengenai teka-teki buku sihir paling berbahaya di MCU dalam serial WandaVision

Inilah 3 konten terpouler dan menarik kategori Hiburan di Kompasiana, Selasa (9/3/2021):

1. Dari Perbedaan Selera Musik, Kita Belajar Toleransi

Untuk mengajarkan toleransi kepada anak sejak dini keluarga adalah kuncinya. Apa yang diajarkan oleh orang tua, apa yang terjadi dalam keluarga akan berpengaruh pada perilaku anak di kemudian hari.

Setidaknya demikian pengalaman yang dialami Kompasianer Erni Purwitosari, termasuk soal musik dalam keluarga.

Ia menuturkan pernah satu hari ia memutar semakin keras musik yang diputar maka semakin bersemangat melakukan segala sesuatunya.

Namun, hal itu dilarang oleh sang ibu. Menurutnya, selain mengganggu tetangga, belum tentu juga mereka suka dan paham dengan musik yang diputar.

"Jadi nikmati sendiri sependengaranmu. Kecuali tidak ada orang lain. Itu pun jangan sampai terdengar tetangga. Begitu nasihat ibu," tulis Kompasianer Erni Purwitosari.

Kendati begitu, dikatakan Erni, nasihat sang ibu membuat dirinya mengerti apa itu toleransi meski melalui musik. (Baca selengkapnya)

2. Young Lex Perlu Belajar dari Via Vallen

Media sosial di Twitter diramaikan tagar seputar dugaan plagiat yang dilakukan penyanyi rap Indonesia, Young Lex.

Warganet menilai video klip milik Young Lex dari lagu berjudul "Raja Terakhir (The Last King) meniru musik video klip salah satu personel EXO, Lay Zhang.

Kompasianer Bobby berpendapat, video klip penyanyi rap dengan nama asli Samuel Alexander Pieter ini memang memiliki sejumlah kemiripan konsep, dan bahkan detail, dengan video milik Lay Zhang.

Selain itu menurut Bobby, video Young Lex memuat visual-visual yang tak pantas ditonton, terlebih untuk anak-anak dan remaja.

"Video Young Lex pada hemat saya juga memuat visual yang kurang pantas ditonton, lebih-lebih oleh anak-anak dan remaja. Karena itu saya tidak menyarankan video itu untuk ditonton anak-anak," tulisnya.

Atas kejadian ini pun Kompasianer Bobby menyarankan Young Lex untuk meniru yang pernah dilakukan Via Vallen. (Baca selengkapnya)

3. Apa Sebenarnya "Darkhold" Buku Sihir Paling Bahaya dan Populer di MCU?

Berakhirnya serial WandaVision menyisakan tanda tanya. Dalam episode terakhir WandaVision, Agatha Harkness mengenalkan buku sihir bernama Darkhold alias buku kutukan.

Dikatakan Kompasianer Tito Adam, buku sihir Darkhold bukan pertama kalinya tampil di MCU. Buku ini pernah muncul di Agents of Shield Season 4 episode 5.

Kemudian dalam kisah serial ini, sekelompok ilmuwan diketahui mencari buku ini untuk mencari kekuatan baru. Namun efek buku ini sebenarnya membuat mereka menjadi hantu.

"Sialnya, Wanda malah justru mempelajari buku satu ini," tulis Kompasianer Tito Adam.

Adapun akhir season ini, WandaVision ditutup saat Wanda sedang pelajari buku ini, terdengar suara si kembar Billy dan Tommy. Wanda lalu menghentikan belajar ilmu sihir ini.

"Saat Wanda berpamitan menidurkan si kembar, dialog yang diucapkan Wanda sangat menarik, 'Terima kasih sudah memilihku untuk menjadi ibu kalian'," demikian gambaran Kompasianer Tito Adam. (Baca selengkapnya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com